Bikin Tekor Rp100 Miliar, Sirkuit Mandalika Bakal Hapus WSBK
- Holding BUMN pariwisata, InJourney, membeberkan kerugian terbesar Sirkuit Mandalika selama ini bersumber dari ajang WSBK.
Nasional
JAKARTA—World Superbike (WSBK) bakal dihapus dari kalender event Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyelenggaraan ajang balap motor itu disebut menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.
Holding BUMN pariwisata, InJourney, membeberkan kerugian terbesar Sirkuit Mandalika selama ini bersumber dari ajang WSBK. Hal ini lantaran ajang tersebut tak menarik kalangan usaha untuk menjadi sponsor. “Kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK,” ujar Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria dalam keterangannya, dikutip Kamis,15 Juni 2023.
Negosiasi perlu dilakukan lantaran pengelola Mandalika masih terikat kontrak dengan Dorna hingga 2025. Sebagai informasi, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memiliki kontrak menggelar balapan WSBK dan MotoGP sejak 2021.
Dony menyebut pencoretan WSBK diharapkan dapat menurunkan beban perusahaan. Pihaknya khawatir kerugian yang ditanggung pengelola semakin besar apabila ajang tersebut dipertahankan. “Jadi ke depan tidak ada biaya penyelenggaraan WSBK,” tuturnya.
- Regulasi Berbenturan, Menteri ESDM Komentari Polemik Aturan Ekspor Pasir Laut
- Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Dikabarkan jadi Komut PTBA
- Survei: Tanpa Messi, 89,5 Persen Fans Bola Masih Tertarik Nonton Indonesia Vs Argentina
Direktur Eksekutif WSBK, Gregorio Lavilla, mengatakan Sirkuit Mandalika terikat kontrak menggelar balapan WSBK selama lima tahun. Artinya, Indonesia wajib menyelenggarakan ajang tersebut hingga 2026. “Kami punya kontrak lima musim, kini bakal diperpanjang lima musim lagi. Jadi kesepakatannya bisa menjadi 10 tahun,” ujar Lavilla beberapa waktu lalu.
Penghapusan WSBK menjadi salah satu upaya untuk menekan kerugian pengelolaan Mandalika. Diketahui pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyisakan utang senilai Rp4,6 triliun. Utang tersebut terdiri dari kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun dan jangka panjang sebesar Rp3,4 triliun.
Kondisi tersebut membuat holding BUMN pariwisata InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp1,19 triliun kepada pemerintah. Hal itu diketahui dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu 14 Juni 2023.
Satu-satunya Jalan
InJourney mengajukan PNM sebesar Rp1,19 triliun lantaran kesulitan melunasi utang proyek Mandalika. Sekitar Rp1,05 triliun di antaranya akan dipakai untuk menyicil utang pembangunan sirkuit megah tersebut. “Kami tidak bisa menyelesaikan kewajiban yang short term (jangka), di antaranya membayar pembangunan Grand Stage, VIP Village dan kebutuhan modal kerja saat event,” ujar Dony Oskaria.
- The Fed Beri Sinyal Hawkish, Kurs Rupiah Ditutup Melemah 47 Poin ke Rp14.954 per Dolar AS
- The Beatles Bakal Rilis Lagu Baru dengan Kecerdasan Buatan Akhir Tahun Ini
- 5 Kunci Jadi Influencer Sukses Agar Makin Cuan, Ini Caranya!
Pihaknya menyebut PNM menjadi satu-satunya jalan untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran utang jangka panjang. Disinggung utang jangka panjang yang menembus Rp3,4 triliun, Pihaknya akan mencari cara lain untuk melunasinya.
Salah satunya yakni menggunakan Sirkuit Mandalika untuk ajang internasional lain yang lebih menguntungkan. Saat ini sirkuit dengan panjang 4,3 kilometer itu telah dipakai MotoGP dan WSB. Langkah lain yakni mengundang swasta untuk berinvestasi di kawasan sekitar sirkuit.