Bintik Matahari Seukuran Planet Menghadap Bumi, Siap Tembakkan Radiasi Elektromagnetik
- FLORIDA- Sebuah bintik matahari yang menghadap ke bumi terdeteksi oleh para pengmat luar angkasa. Celakanya, lubang di bintang ini berkembamg pesat hingga sepul
Tekno
FLORIDA- Sebuah bintik matahari yang menghadap ke bumi terdeteksi oleh para pengamat luar angkasa. Celakanya, lubang di bintang ini berkembang pesat hingga sepuluh kali lipat hanya dalam waktu dua hari.
Perkembangan tersebut menyebabkan lubang yang berada di permukaan pusat tata surya ini sekarang punya ukurang sama dengan bumi. Sama seperti bintik matahari pada umumnya, lubang yang dinamai AR3085 ini siap meluncurkan energi matahari ke Planet hijau dalam beberapa hari ke depan.
Mengutip Live Science Jumat, 26 Agstus 2022, bintik matahari bisa dibilang merupakan salah satu wilayah matahari yang tergolong aktif.
Ia tampak seperti derah gelap yang besar dan terbuat dari medan magnet kuat dan terbentuk di permukaan matahari.
- Sri Mulyani Nilai Kenaikan BI Rate Sudah Tepat Waktunya, Apa Saja Dampaknya ke Masyarakat?
- Termahal Sepanjang Sejarah, Ini Biang Kerok Harga Telur Lampaui Rp30.000 per Kg
- Bisakah Dapat Kerjaan Tanpa Punya Gelar Sarjana? Ini Caranya
Tumpukan energi magnetik ini sering menyebabkan semburan matahari. Semakin banyak bintik matahari yang muncul di matahari pada waktu tertentu, semakin besar kemungkinan semburan matahari akan meletus.
Beberapa hari terakhir, bintik matahari yang terdeteksi oleh para ilmuwan diketahui telah menembakkan suar atau semburan matahari.
Suar matahari sendiri adalah ledakan besar radiasi elektromagnetik yang lepas dari permukaan matahari dan diluncurkan ke luar angkasa. Namun, semburan matahari yang ditembakkan masih ada dalam kategori C yang diketahui sebagai yang terlemah. Alhasil. Fenomena ini tidaklah terlalu berbahaya.
Sebagai informasi, Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) mengklasifikasi bahaya semburan matahari menjadi 5 kelas.
Suar kelas A-, B- dan C umumnya terlalu lemah untuk memiliki dampak nyata di Bumi. Kemudian suar kelas M lebih kuat sehingga mampu menyebabkan pemadaman radio di lintang tinggi. Terakhir, suar kelas X sebagai semburan terkuat dan dapat menyebabkan pemadaman radio yang meluas, merusak satelit, dan melumpuhkan jaringan listrik berbasis darat.
Menurut para ahli, jika lubang tersebut terus tumbuh dalam waktu beberapa hari ke depan, bintik matahari dapat mengasilkan semburan yang lebih kuat. Hal ini tentunya bisa mempengaruhi satelit dan sistem komunikasi.
Untuk diingat, Prevalensi bintik matahari dan semburan matahari telahbmenjadi siklus aktivitas matahari yang terjadi setiap 11 tahun. siklus ini merupaka transisi antara periode kepadatan bintik matahari tinggi dan rendah setiap dekade atau lebih.