<p>ilustrasi/oklahoma watch</p>
Dunia

BioNTech Yakin Vaksinnya Efektif Melawan Corona Varian Baru India

  • CEO BioNTech Ugur Sahin dengan sangat yakin menyatakan vaksin buatannya bersama Pfizer dapat efektif melawan varian coronavirus “mutan ganda” yang baru saja ditemukan pertama kali di India.

Dunia
Mochammad Ade Pamungkas

Mochammad Ade Pamungkas

Author

JAKARTA- CEO BioNTech Ugur Sahin dengan sangat yakin menyatakan vaksin buatannya bersama Pfizer dapat efektif melawan varian coronavirus “mutan ganda” yang baru saja ditemukan pertama kali di India.

“Kami mengevaluasi (tekanan), dan data akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang, ” ujar Ugur Sahin dikutip dari CNBC pada Jumat 30 April 2021.

Varian virus yang disebut B1617 itu mengandung dua mutasi kunci yang dapat ditemukan dalam varian coronavirus lainnya. Virus ini menjadi sebab dibalik lonjakan kasus COVID-19 di India.

Mengutip dari DW, varian Coronavirus baru ini telah ditemukan di 17 negara selain India, termasuk Indonesia.

Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan penemuan 10 kasus Coronavirus mutan ganda tersebut pada Senin 26 April 2021.

Budi Gunadi menyatakan 6 dari 10 orang yang terpapar coronavirus baru itu tertular dari luar negeri.

Masih mengenai vaksin Pfizer, Ugur Sahin menyatakan bahwa mereka telah melakukan pengujian mutan ganda sebelumnya.

“Kami yakin berdasarkan data yang kami miliki, kami mungkin melihat suatu mode netral yang sama dari virus ini. Tetapi kita hanya akan mengetahuinya jika kita memiliki data itu,” kata Ugur Sahin.

Melansir dari New York Times, Studi menunjukan vaksin Pfizer-BioNtech masih bisa protektif terhadap tipe virus lainnya, termasuk varian B1526 yang telah ditemukan di New York, dan B117 di Inggris.

Meskipun demikian Sahin bersama dengan Direktur Pfizer Albert Bourla dan petugas medis BioNTech Dr. Ozlem Tureci menyarankan warga untuk melakukan suntikan ketiga dari dua dosis vaksin COVID-19.

Upaya tersebut merupakan langkah preventif untuk meningkatkan imunitas tubuh dari virus COVID-19.