kasel utara.jpg
Tekno

Bisa Tembakkan Rudal Nuklir, Korut Luncurkan Kapal Selam Baru

  • Kapal yang diluncurkan hampir pasti merupakan pengerjaan ulang yang sangat mendalam dari kapal selam diesel-listrik kelas Romeo.

Tekno

Amirudin Zuhri

PYONGYANG- Korea Utara meluncurkan kapal selam serangan nuklir taktis baru yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun.

Upacara yang dihadiri Kim Jong Un berlangsung di pangkalan kapal selam Sinpo di pantai timur Korea Utara pada tanggal 6 September 2023. Kapal selam  diberi nama Hero Kim Kun Ok dan mengusung nomor lambung 841.

“Kapal ini akan siap untuk melakukan serangan pencegahan dan pembalasan dan dimaksudkan untuk melawan armada  AS dan Korea Selatan,” kata Kim dikutip dari Rodong Sinmum Jumat 8 September 2023. 

Peluncuran ini dilakukan sebagai bagian dari kebangkitan angkatan laut Korea Utara, menyusul inspeksi pertama Kim terhadap kapal tempur permukaan dalam lima tahun terakhir pada bulan lalu dan kunjungan seremonial ke markas komando angkatan laut di Pyongyang, di mana ia berjanji kepada para pelaut utamanya bahwa mereka akan segera menerima senjata nuklir. 

Kapal yang diluncurkan hampir pasti merupakan pengerjaan ulang yang sangat mendalam dari kapal selam diesel-listrik kelas Romeo. Sebuah kapal  era Perang Dingin  buatan Uni Soviet. Kapal mulai dibangun pada tahun 1950an. Korea Utara diperkirakan memiliki 20 kapal selam kelas Romeo

Kapal yang diluncurkan ini tampaknya adalah kapal selam yang diperiksa Kim  pada bulan Juli 2019 ketika sedang dibangun. 

Mengenai kemampuan kapal selam, perluasan kompartemen rudal di bagian belakang sail atau layar secara jelas menunjukkan lima pintu di setiap sisinya.  Empat kompartemen depan lebih besar dari enam yang di belakang. Ini menunjukkan  kapal  dirancang untuk membawa berbagai jenis rudal.

Pintu palka rudal di sail atau layar kapal selam/Rodong Sinmum

Dave Schmerler, peneliti senior di James Martin Center, mengatakan Palka yang lebih besar bisa digunakan untuk SLBM berukuran sedang seperti Pukguksong-3 yang terakhir diuji pada Oktober 2019 atau model yang diperkenalkan tetapi tidak diuji pada tahun-tahun berikutnya. sedangkan palka yang lebih kecil bisa digunakan untuk rudal balistik jarak pendek (SRBM) yang diluncurkan di bawah air. Korea Utara baru-baru ini melakukan pengujian . 

Hal yang sama disampaikan Tal Inbar, seorang peneliti rudal yang berbasis di Israel. Kepada NK News dia mengatakan  kapal itu dapat membawa kombinasi SLBM dan rudal jelajah. Keduanya dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dalam silo vertikal yang terletak di dalam sail baru yang besar.

Mudah dilacak

Sejumlah ahli menilai kapal selam ini akan sangat berisik menurut standar modern. Ini menjadikan merka akan lebih mudah dilacak  sejak mereka meninggalkan dermaga. Namun, bagaimanapun keberadaan kemampuan tersebut akan dipandang sebagai langkah besar bagi Korea Utara dalam perjalanan pengembangan senjata nuklirnya. Patroli yang terus-menerus juga dapat menyita sumber daya anti-kapal selam Korea Selatan, Amerika, dan Jepang dalam jumlah besar.

Korea Utara telah secara terbuka melakukan upaya penangkal nuklir serangan kedua dalam bentuk berbagai jenis rudal balistik  kapal selam selama bertahun-tahun.  

Kim Jong un menguraikan rencana untuk merombak kapal selam berukuran sedang yang ada menjadi kapal ofensif. Kapal akan  dilengkapi dengan senjata nuklir taktis untuk memainkan peran penting dalam peperangan modern.

Surat kabar Rodong Sinmun melaporkan Korea Utara akan mempercepat persenjataan nuklir angkatan lautnya tanpa henti. Dan  juga mendorong rencana untuk membangun kapal selam nuklir. Kim menegaskan tidak ada ruang untuk mundur dalam upaya perluasan industri pembuatan kapal angkatan laut. “Ini adalah  tugas prioritas utama yang harus dipenuhi dan tidak boleh  gagal.”