Bisakah Tumbuhan Merasakan Rasa Sakit Layaknya Manusia?
- Mencabut wortel atau memangkas tanaman, bukanlah suatu bentuk penyiksaan pada tumbuhan.
Sains
JAKARTA - Selama ini, kita telah menganggap tumbuhan sebagai makhluk yang tidak memiliki reseptor rasa sakit, saraf, atau otak seperti hewan. Mereka tidak merasakan sakit seperti yang kita kenal dalam dunia hewan. Mencabut wortel atau memangkas tanaman, bukanlah suatu bentuk penyiksaan pada tumbuhan.
Dilansir dari ensiklopedia britanica, Jumat, 6 Oktober 2023, penelitian terbaru dalam bidang biologi tumbuhan telah mengungkap kemampuan tumbuhan untuk merasakan dan mengkomunikasikan rangsangan fisik dan kerusakan tubuh dengan cara yang jauh lebih canggih daripada yang kita bayangkan sebelumnya.
Beberapa tumbuhan menunjukkan kemampuan sensorik yang mengejutkan. Sebagai contoh tanaman kantong semaar memiliki perangkap yang mampu menutup dalam waktu hanya sekitar setengah detik ketika mendeteksi serangga yang lewat. Tanaman putri malu dengan cepat menutup daunnya sebagai respons terhadap sentuha, respon tumbuhan demikian mungkin sebuah adaptasi yang bisa mengejutkan calon herbivora.
Tidak hanya itu, penelitian terbaru telah mengungkap bahwa beberapa tumbuhan mampu merasakan dan merespons rangsangan mekanis hingga pada tingkat sel. Sebagai contoh, tanaman Arabidopsis, yang biasanya digunakan dalam penelitian ilmiah, mampu mengirimkan sinyal listrik dari daun ke daun ketika dimakan oleh ulat atau kutu daun. Sinyal ini memberi tahu tanaman untuk meningkatkan pertahanan kimianya terhadap herbivora.
- Antisipasi Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Aktifkan Layanan SAPA 129
- Dipilih Jadi Wakil Ketua TPN Ganjar, Ini Profil dan Kekayaan Angela Tanoesoedibjo
- Tanggap Darurat Karhutla 10 Hari, Kalteng Siapkan Rp110 M
Respons ini sangat menarik dan dipicu oleh kerusakan fisik, sinyal listrik yang terjadi dalam mekanisme tubuh tumbuhan tidak sama dengan rasa sakit yang kita alami. Oleh karena itu, kita tidak dapat menyamakan tumbuhan yang mengalami kerusakan pada bagian tubuhnya sebagai makhluk yang merasakan sakit seperti manusia.
Penemuan-penemuan baru ini membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan tumbuhan dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka. Sebagai manusia, kita terus belajar kompleksitas kehidupan di sekitar kita, termasuk makhluk hijau yang kadang-kadang tampaknya lebih misterius daripada yang kita duga.