Bisnis Apartemen Dongkrak Pendapatan PP Properti
JAKARTA – Pasar apartemen di Indonesia masih terbilang menggiurkan. Jumlahnya yang terus bertambah serta permintaan yang cukup banyak, membuat bisnis apartemen ini mampu mendorong pendapatan sejumlah perusahaan properti. Salah satunya, PT PP Properti Tbk. (PP Properti) melalui 20 proyek apartemen milik anak usahanya, perusahaan yang memiliki kode saham PPRO ini, menargetkan pendapatan di tahun 2020 […]
Industri
JAKARTA – Pasar apartemen di Indonesia masih terbilang menggiurkan. Jumlahnya yang terus bertambah serta permintaan yang cukup banyak, membuat bisnis apartemen ini mampu mendorong pendapatan sejumlah perusahaan properti.
Salah satunya, PT PP Properti Tbk. (PP Properti) melalui 20 proyek apartemen milik anak usahanya, perusahaan yang memiliki kode saham PPRO ini, menargetkan pendapatan di tahun 2020 mencapai Rp 3,1 triliun dengan net profit sebesar Rp 346 miliar.
“Kontribusi terbesar marketing sales masih dari highrise (apartemen)” ujar Direktur PP Properti, Indrayanto, disitat dari laman kontan.co.id, Selasa (18/02).
Perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 3,21 triliun ini, memiliki target marketing sales sebesar Rp 3,8 triliun. Dimana angka ini mengalami peningkatan sebesar 67,4% dibandingkan dengan realisasi tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 2,27 triliun.
Hingga saat ini, permintaan akan hunian vertikal ini cukup banyak. Tercatat pada Oktober 2019 jumlah apartemen mencapai 166.200 unit yang berada di wilayah Jakarta. Menurut Head of Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus, angka tersebut masih akan terus meningkat.
Anton mengatakan sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2023, pertambahan jumlah hunian bertingkat itu kemungkinan bisa mencapai 50.000 unit. Sementara, di luar Jakarta pertumbuhannya juga cukup pesat, angka penjualannya mencapai 6.800 unit.
Peningkatan harganya pun cukup signifikan, terutama wilayah Jakarta. Di tahun 2019, kisaran harga rata-rata sebesar Rp 26,6 juta per meter persegi.
Jika dilihat dari data harga saham, pada Senin kemarin (17/02), PPRO ditutup pada harga Rp 52 per lembar. Jika dibandingkan dengan harga saham pada 22 Januari, harga saham PP Properti ini mengalami penurunan dari harga Rp 60 per lembar saham.