Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Pasar Modal

Bisnis Batu Bara Rebound, Analis Jagokan Indo Tambangraya (ITMG)

  • Permintaan batu bara diperkirakan meningkat pada semester I-2021 seiring datangnya cuaca lebih dingin pada periode tersebut.

Pasar Modal

Reza Pahlevi

JAKARTA – Permintaan batu bara diperkirakan meningkat pada semester I-2021 seiring datangnya cuaca lebih dingin pada periode tersebut. 

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap pun menjagokan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) untuk jadi top picks dengan keadaan permintaan batu bara saat ini.

“Kami memilih ITMG sebagai top picks dikarenakan ITMG sangat terkonsentrasi pada bisnis batu bara, porsi ekspor terbesar diantara pesaing, serta mempunyai imbal hasil dividen yang tinggi,” ujar Juan dalam risetnya, dikutip Kamis, 26 Agustus 2021.

Juan tidak menampik akan ada penurunan permintaan batu bara dalam jangka panjang, terutama dengan adanya disrupsi dari energi terbarukan. Meski begitu, dirinya melihat transisi energi ini masih menantang ke depannya.

ITMG pun menyebut pihaknya tetap terus mengembangkan tambang batu bara baru meski transformasi sektor energi semakin dekat.

“Pada bisnis pertambangan, ITM akan terus melakukan eksplorasi tambang yang dimiliki guna memastikan pertumbuhan cadangan organik dan secara bersamaan mengembangkan tambang batu bara yang baru,” ujar Direktur Utama ITMG Mulianto dalam siaran pers, beberapa waktu lalu.

Juan memperkirakan permintaan batu bara akan meningkat dari China karena cuaca yang akan lebih dingin sepanjang semester I-2021. Permintaan batu bara dari China ini didorong oleh peningkatan konsumsi yang lebih tinggi untuk elektrifikasi.

Akan Menantang China

Dirinya juga memperkirakan transisi energi akan menantang di China karena banyaknya kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara yang masih beroperasi di sana. Saat ini, terdapat 1,0 juta MW yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbasis batu bara di China.

China juga baru saja mengumumkan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 163.000 MW yang sudah diberi izin dan 97.000 MW lagi sedang dalam proses pembangunan.

Selain itu, India juga diperkirakan akan melakukan peningkatan aktivitas impor batu bara ke depannya. Ini seiring dengan ekspektasi produksi batu bara India yang tidak akan meningkat signifikan.

“Dikarenakan kurang tertariknya investor untuk melakukan investasi pada tambang batu bara disebabkan oleh faktor lingkungan,” ujar Juan.

Mirae Asset Sekuritas masih merekomendasikan Buy untuk saham ITMG dengan target harga (target price/TP) Rp22.800. Pada pembukaan perdagangan hari ini, ITMG dibuka dengan harga Rp15.425 per saham.

Pada semester I-2021, ITMG berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$117,62 juta atau Rp1,71 triliun (sesuai kurs Rp14.496 di laporan keuangan). Jumlah ini meroket 293% dari semester I-2020 yang sebesar US$29,88 juta (Rp433,14 miliar).