Keterangan Foto: Kiri-kanan: 
Daniel Lanadjaja (Technical Director Kota Deltamas)
Tommy Satriotomo (Direktur Operasional Kota Deltamas)
Tondy Suwanto (Direktur & Corporate Secretary PT Puradelta Lestari Tbk)
Korporasi

Bisnis Data Center Moncer, Puradelta Lestari (DMAS) Kantongi Prapenjualan Rp1,86 Triliun pada 2022

  • Realisasi tersebut lebih tinggi 3,6% dibandingkan dengan target tahun lalu sebesar Rp1,8 triliun
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Emiten properti, PT Puradelta Lestari Tbk membukukan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,86 triliun pada 2022.

Realisasi tersebut lebih tinggi 3,6% dibandingkan dengan target tahun lalu sebesar Rp1,8 triliun. Dari perolehan tersebut, penjualan lahan industri menjadi kontributor terbesar. 

Tahun lalu, perusahaan bersandi saham DMAS ini berhasil menjual 60 hekatere lahan industri. Adapun sektor industri data center menjadi penyumbang utama penjualan lahan industri perusahaan.

“Di samping sektor manufaktur peralatan rumah tangga dan manufaktur otomotif beserta turunannya,” kata Direktur dan Sekretaris DMAS, Tondy Suwanto dalam keterbukaan informasi, Selasa 31 Januari 2023.

Pada 2022, DMAS melanjutkan pengembangan kawasan industri GIIC Kota Deltamas, khususnya pengembangan zona khusus industri data center. 

“Inisiatif kami untuk mengembangkan sebuah kawasan khusus data center telah membuahkan hasil dan akan terus menarik minat para pelaku usaha data center untuk berinvestasi di kawasan industri kami, terutama di tengah era digitalisasi saat ini,” ujar Tondy.

Bisnis Data Center

Saat ini DMAS sedang fokus untuk menggarap lahan industri untuk bisnis data center. Tondy Suwanto mengatakan untuk prospek dari data center memiliki peluang yang sangat baik dalam satu hingga dua tahun ke depan dan nilainya bisa mencapai US$3 miliar.

Tondy menyebut akan ada sekitar Rp46 triliun untuk bisnis data center yang akan berkembang dalam satu hingga dua tahun ke depan.

"Saat ini baru ada 14 data center yang sudah confirmed, artinya sudah bergabung dan akan bertambah lagi. Karena di dalam pipeline kita ada inquiry sekitar 90 hektar dimana separuhnya dari data center," kata Tondy.

Adapun untuk 90 hektar tersebut sudah dipatok oleh para investor yang akan membangun data center di DMAS.

"Ada dari Australia, Singapura, Amerika, Jepang, Timur Tengah. Semuanya ada dalam annual report kita. Karena itu sifatnya non-disclosure agreeement (NDA) jadi saya tidak bisa jelaskan," kata Tondy.

Namun, setelah dicek pada laporan keuangan perusahaan hingga September 2022, sudah ada beberapa nama perusahaan yang berinvestasi di lahan industri seperti PT Data Center Galaxis dengan nilai Rp268 miliar, lalu PT Microsoft Operations Indonesia Rp162 miliar.

Lalu ada PT Belian Operations Indonesia Rp140 miliar, PT Logos Project One dan PT Logos Project Two Indonesia masing-masing sebesar Rp131 miliar.