Bisnis Dompet Digital LinkAja Meroket 13 Kali Lipat
- Dompet digital PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) mengumumkan pencapaian selama 2021 telah tumbuh 13 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saat ini, LinkAja sudah ada di 476 kota secara fisik dan 1.300 titik pengguna bisa melakukan setor tunai saldo LinkAja.
Fintech
JAKARTA - Dompet digital PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) mengumumkan pencapaian selama 2021 telah tumbuh 13 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saat ini, LinkAja sudah ada di 476 kota secara fisik dan 1.300 titik pengguna bisa melakukan setor tunai saldo LinkAja.
Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan (Iwan) mengatakan, LinkAja sudah melakukan banyak hal pada 2021. Salah satu hal yang dilakukan LinkAja adalah membuat anak perusahaan di industri peer to peer (P2P) lending bernama IGrow yang hadir sejak April 2021.
"Tahun 2021 pencapaian penting. Maret 2021 kami memiliki keercayaan dari Gojek menjadi investor kami, yang ingin mengintegrasikan ekosistem di Gojek dan LinkAja. April kami mengakuisisi Igrow P2P lending. Juni e-wallet, Agustus Igrow dapat (izin) dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). September mendapatkan pengakuan, kami mendapatkan contact center world award. Oktober LinkAja menerima e-letter, kami berhak menjual digital komoditas," ucap Wibawa Prasetyawan, di Kantor LinkAja, Kamis,16 Desember 2021.
Selanjutnya, Iwan mengatakan LinkAja memiliki tiga tingkatan kekuatan pemasaran keuangan digital di Indonesia.
- Fintech Ramai-Ramai Punya Bank Digital, Siapa Saja dan Mengapa?
- Erick Mulai Ketar-Ketir dengan Kehadiran Metaverse, Ini Instruksinya ke BUMN
- Ini Dia, Rapor Kinerja Ciamik 5 Emiten Kakap Batu Bara Kuartal III-2021
"LinkAja kuat di kota tier 2 dan tier 3, untuk tier 1 masyarakat yang memakai untuk banking activity dan SPBU. Kota tier 2 pengguna untuk belanja di pasar tradisional, dan transaksi digital kebutuhan harian. Dan di tier 3 selain ke pasar tradisional, syariah komoditas juga tumbuh sangat pesat," tambah Iwan.
Saat ini pihaknya sedang meningkatkan pemasaran untuk memajukan industri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
Ia berharap dengan melakukan digitalisasi keuangan untuk UMKM, bisa memberikan dampak yang baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Kami percaya UMKM harus didampingi, kami merangkul merchant lokal, kami komitmen untuk memajukan UMKM lokal, dengan bekerja sama di masa pandemi semoga pemulihannya bisa lebih cepat," kata Iwan.