logo
 Chief Operating Officer GoTo Hans Patuwo (kanan) dan Head of Merchant Services GoTo Financial Haryanto Tanjo (kiri) meresmikan peluncuran Aplikasi GoPay Merchant, di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Bisnis Finansial GOTO Diprediksi Ciamik, Target Saham Naik

  • Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis dan Kafi Ananta dalam risetnya mengatakan bahawa lini bisnis GTF mampu mengubah EBITDA menjadi positif pada kuartal IV-2024.

Bursa Saham

Alvin Bagaskara

JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan mencapai tonggak sejarah baru. GoTo Financial (GTF), salah satu lini bisnis utama GOTO, diperkirakan akan mencatatkan EBITDA positif pada kuartal IV-2024, lebih cepat dari ekspektasi sebelumnya yang diperkirakan terjadi pada kuartal II-2025.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis dan Kafi Ananta dalam risetnya mengatakan bahawa lini bisnis GTF  mampu mengubah EBITDA menjadi positif pada kuartal IV-2024. “Kami telah menyesuaikan proyeksi pertumbuhan pinjaman GTF dalam valuasi GOTO berbasis DCF (discounted cash flow),” tulis mereka dalam risetnya dikutip pada Senin, 10 Februari 2025. 

Oleh sebab itu, kata perusahaan dengan kode broker OD menyebutkan bahwa pinjaman yang disalurkan oleh GTF pada 2025 akan meningkat dua kali lipat menjadi Rp10,5 triliun. Adapun hingga kuartal III-2024, total pinjaman yang disalurkan oleh GTF telah mencapai Rp4,3 triliun.

Selain itu, BRI Danareksa Sekuritas juga menyesuaikan estimasi adjusted EBITDA untuk tahun 2024, 2025, dan 2026 dengan proyeksi kenaikan masing-masing sebesar +112%, 5,9%, dan 3%. “Kami tetap positif terhadap struktur GOTO saat ini, mengingat prospek pertumbuhan GMV (gross merchandise value) bisnis ODS (on demand service) yang masih positif, serta peningkatan margin EBITDA yang stabil,” jelas Niko.

Dengan berbagai faktor yang ada, BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target harga saham GOTO menjadi Rp110 per  saham dari sebelumnya Rp90 per saham. Target harga baru ini menyiratkan P/S multiple sebesar 7,1 kali. “Kami mempertahankan peringkat beli pada saham GOTO,” tambah Niko.

Saat ini, harga saham GOTO pada perdagangan berjalan pukul 15.13 WIB, Senin, 10 Februari 2025, bergerak stagnan di level Rp83 per saham. Sementara itu secara year to date, saham GOTO terpantau melesat 15,49%. 

Klarifikasi

Mengenai kabar yang beredar bahwa GOTO dan Grab tengah menjajaki merger & akuisisi (M&A), Niko menilai peluang tersebut cukup tinggi. Jika hal ini terjadi, GOTO bakal diuntungkan karena berpotensi menjual Gojek ke Grab dengan harga premium. Gojek bisa menjadi aset kunci bagi Grab untuk mencapai profitabilitas di Indonesia.

Selanjutnya, GOTO dapat menggunakan sebagian dana hasil penjualan untuk pembagian dividen sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham. Dengan likuiditas yang lebih baik, GOTO juga dapat memperkuat GTF.

Sementara itu, manajemen GOTO membantah kabar tersebut. Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kesepakatan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger, sebagaimana diberitakan oleh media massa.

“Perseroan mencatat bahwa berita serupa juga beredar dari waktu ke waktu dalam beberapa tahun terakhir, dan berita-berita tersebut berdasarkan spekulasi,” jelas Koesoemohadiani dalam keterangan resmi yang dikeluarkan baru-baru ini.