<p>Ilustrasi mena</p>
Korporasi

Bisnis Komunikasi Kebal Corona, Laba Bersih Kuartal-I Bali Towerindo Sentra Melejit 310 Persen

  • Emiten menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk menorehkan laba bersih Rp36 miliar pada kuartal I 2021 atau tumbuh hingga 310% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk menorehkan laba bersih Rp36 miliar pada kuartal I 2021 atau tumbuh hingga 310% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Laba bersih emiten berkode BALI ditopang kenaikan penjualan dari Rp180 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp220 miliar pada kuartal I 2021.

Penjualan dari segmen menara dan jaringan tumbuh dari Rp121,36 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp136,01 miliar pada kuartal I 2021. Kenaikan juga dialami segmen komunikasi data, internet, dan televisi kabel dari Rp58,78 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp84,02 miliar pada kuartal I 2021.

Kinerja penjualan perusahaan mampu tumbuh meski beban perusahaan ikut membengkak pada kuartal I 2021.

Beban pokok penjualan merangkak 19% menjadi Rp93,86 miliar pada kuartal I 2021 dari sebelumnya Rp78,45 miliar pada kuartal I 2020.  Dengan demikian, Laba bruto penjualan tercatat 24% dari Rp101 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp126 miliar pada kuartal I 2021.

Solidnya laba bruto selama kuartal I 2021 menjadikan beban keuangan, beban lainnya, dan beban pajak tertutup sepenuhnya.

BALI diketahui harus mengeluarkan dana untuk beban keuangan dan beban lainnya masing-masing sebesar Rp58,17 miliar dan Rp7,68 miliar. Adapun beban pajak yang ditanggung perusahaan menyusut tipis menjadi Rp6,98 miliar pada kuartal I 2021 dari sebelumnya Rp7,52 miliar pada kuartal I 2020.

Dengan laba bersih sebesar Rp36 miliar, nilai laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut melesat dari Rp2,27 per lembar saham menjadi Rp9,32 per lembar saham.

Secara beriringan, liabilitas perusahaan ikut terkerek naik dari Rp2,47 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp2,56 triliun pada kuartal I 2021. Liabilitas perusahaan kemungkinan bisa sedikit menurun pada kuartal II 2021 setelah pinjaman Rp100 miliar ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk jatuh tempo pada April 2021.

Adapun jumlah ekuitas perusahaan naik tipis dari Rp2,17 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp2,24 triliun pada kuartal I 2021. Maka, diketahui debt to equity ratio (DER) perusahaan sebesar 1,14 kali yang berarti kewajiban utang telah melebihi total modal bersih yang dimiliki perusahaan.

Kendati demikian, perusahaan masih mampu menambah jumlah aset sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah aset BALI tumbuh tipis 3,5% dari Rp4,65 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp4,81 triliun pada kuartal I 2021.