Bisnis Menara Makin Kinclong, Kinerja TBIG Kuartal III-2020 Tumbuh Dua Digit
Industri

Bisnis Menara Makin Kinclong, Kinerja TBIG Kuartal III-2020 Tumbuh Dua Digit

  • JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Tbk (TBIG) berhasil membukukan kinerja positif pada kuartal III-2020. Baik pendapatan maupun laba bersih perseroan tumbuh masing-masing lebih dari 10%. Berdasarkan laporan keuangan perseroan periode Juli-September 2020, TBIG sukses mencatatkan pendapatan bersih Rp3,93 triliun. Nilai ini tumbuh 13,5% dibandingkan pendapatan bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Tbk (TBIG) berhasil membukukan kinerja positif pada kuartal III-2020. Baik pendapatan maupun laba bersih perseroan tumbuh masing-masing lebih dari 10%.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan periode Juli-September 2020, TBIG sukses mencatatkan pendapatan bersih Rp3,93 triliun. Nilai ini tumbuh 13,5% dibandingkan pendapatan bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp3,46 triliun.

Seluruh pendapatan perseroan bersumber dari sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Dengan PT Telekomunikasi Selular masih menjadi penyewa terbesarnya.

Sepanjang periode ini, pendapatan dari PT Telekomunikasi Selular menyumbang sebanyak 39,27% dari total pendapatan atau Rp1,54 triliun. Disusul pendapatan dari PT Indosat Tbk (ISAT) dengan total nilai Rp845,74 miliar atau 21,48%.

Lalu PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyumbang sebesar Rp667,81 miliar (16,96%), PT Hutchison 3 Indonesia Tbk senilai Rp576,25 miliar (14,64%), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sebanyak Rp273,44 miliar (6,94%). Sisanya Rp27,84 miliar dari pendapatan lain-lain.

Seiring dengan kenaikan pendapatan itu, beban pokok perseroan juga terpantau ikut bertambah. Tercatat beban pokok TBIG pada periode ini telah tumbuh 12,99% dari Rp653,81 miliar menjadi Rp738,76 miliar. Sebaliknya, beban usaha perseroan turun tipis 2,37% dari Rp321,85 miliar menjadi Rp314,21 miliar.

Laba

Sementara itu, dari sisi laba bersih perusahan milik konglomerat Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Salahudin Uno ini meningkat 22,14% dari Rp611,96 miliar menjadi Rp747,46 miliar.

Selanjutnya, dari pos kewajiban, liabilitas perusahaan tumbuh 9,13% dari Rp25,34 triliun menjadi Rp27,66 triliun. Salah satu penyebab besarnya liabilitas ini bersumber dari penerbitan surat utang jatuh tempo satu tahun yang senilai Rp11,7 triliun.

Sedangkan ekuitas perusahaan pada periode yang sama mencapai Rp6,6 triliun. Tumbuh 19,53% dari ekuitas perusahaan per September 2019 yang sebesar Rp5,52 triliun.

Dari pos aset, perseroan memiliki total Rp34,36 triliun. Terdiri dari Rp2,43 triliun aset lancar dan Rp31,83 triliun aset tidak lancar.

Pada perdagangan sesi I Senin, 26 Oktober 2020, saham TBIG masih berada di posisi Rp1.480 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp33,3 triliun.

Pemegang saham mayoritas TBIG hingga saat ini masih dikantongi oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera dengan porsi kepemilikan 35,61%. Disusul PT Provident Capital indonesia dengan porsi 26,73%.

Diketahui, PT Provident Capital Indonesia merupakan anak usaha dari PT Provident Agro Tbk (PALM). Perusahaan ini merupakan milik konglomerat Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Salahudin Uno.