Korporasi

Bisnis Menara Moncer Kala Pandemi 2020, Laba dan Pendapatan TBIG Milik Saratoga Melesat

  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah merilis laporan keuangan tahun buku 2020. Emiten menara milik Grup Saratoga ini mencatat kinerja positif sepanjang pandemi tahun lalu.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah merilis laporan keuangan tahun buku 2020. Emiten menara milik Grup PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) ini mencatat kinerja positif sepanjang pandemi tahun lalu.

Melansir laporan keuangan audit pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 27 April 2021, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,01 triliun pada 2020. Angka ini melonjak 23,21% secara tahunan dari laba bersih tahun sebelumnya Rp819,45 miliar.

Peningkatan laba bersih sejalan dengan naiknya total pendapatan sebesar 13,40% year-on-year (yoy) menjadi Rp5,33 triliun pada 2020. Di Tahun 2019, TBIG merealisasikan pendapatan bersih sebanyak Rp4,70 triliun.

Dari segi segmen utama, pendapatan pihak ketiga yang berasal dari menara masih menjadi penyumbang terbanyak bagi perseroan, dengan nilai Rp5,28 triliun. Disusul dengan pendapatan dari repeater Rp36,54 miliar, dan gedung senilai Rp8,23 miliar.

Sementara, dari segi wilayah, Jawa dan Bali memberikan kontribusi terbesar bagi pos pendapatan sekunder TBIG dengan nilai mencapai Rp3,05 triliun diikuti dengan wilayah Sumatra Rp1,43 triliun. Kemudian, pada posisi selanjutnya wilayah Kalimantan Rp392,31 miliar dan Sulawesi Rp455,22 miliar.

Pada sisi kewajiban, jumlah liabilitas jangka pendek TBIG pada tahun lalu mencapai Rp13,78 triliun atau meroket hingga 205,54% yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,51 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang turun 35,48% yoy dari Rp20,83 triliun pada 2019, menjadi Rp13,44 triliun.

Sehingga, keseluruhan liabilitas perseroan pada tahun lalu naik tipis sekitar 7,38% secara tahunan menjadi Rp27,22 triliun dari Rp25,35 triliun pada 2019. Adapun ekuitas TBIG pada akhir 2020 sebanyak Rp9,30 triliun dan pada 2019 senilai Rp5,52 triliun.

Kas dan setara kas TBIG juga menebal menjadi Rp947,34 miliar dari Rp525,24 miliar pada 2019. Total aset turut mengalami peningkatan menjadi Rp36,52 triliun dari sebelumnya berada pada angka Rp30,87 triliun.

Kinerja yang mengesankan ini membuat saham TBIG melesat 4,62% menuju level harga Rp2.720 per lembar pada akhir perdagangan Selasa, 27 April 2021. Laba per saham TBIG per 31 Desember 2020 tercatat senilai Rp48,40 per lembar, naik dari periode yang sama tahun 2019, Rp39,26 per lembar. (SKO)