Menara telekomunikasi alias BTS milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), anak usaha BUMN Telkom / Mitratel.co.id
Korporasi

Bisnis Menara Moncer, Laba Bersih Mitratel (MTEL) Naik 33,86 Persen pada Kuartal I-2022

  • Emiten menara milik Grup Telkom PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel mencatatkan kinerja keuangan kuartal I-2022 yang meningkat dengan membukukan kenaikan laba bersih 33,86% menjadi Rp459,40 miliar dari Rp343,19 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Emiten menara milik Grup Telkom PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel mencatatkan kinerja keuangan kuartal I-2022 yang meningkat dengan membukukan kenaikan laba bersih 33,86% menjadi Rp459,40 miliar dari Rp343,19 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya laba bersih perseroan disebabkan oleh melonjaknya pendapatan yang dikantongi MTEL per Maret 2022 sebesar Rp1,87 triliun dari Rp1,53 triliun setara dengan pertumbuhan 21,45%.

Pendapatan tersebut diperoleh dari beberapa segmentasi dengan penyumbang paling besar dari segmen sewa menara telekomunikasi sebesar Rp1,63 triliun, kemudian segmen jasa konstruksi Rp234,49 miliar, segmen jasa dan sewa listrik Rp5,19 miliar serta segmen perencanaan pendirian menara Rp120,90 juta.

Kemudian, pertumbuhan kinerja keuangan perseroan juga tercermin dari lebih tingginya nilai ekuitas MTEL sebesar Rp34,10 triliun dibandingkan dengan total liabilitas yang dimiliki senilai Rp23,37 triliun.

Akan tetapi, bertumbuhnya laba bersih dan pendapatan perseroan juga diiringi dengan membengkaknya beban pokok pendapatan MTEL dari Rp818,05 miliar menjadi Rp952,36 miliar serta penurunan pada laba per saham Mitratel menjadi Rp8 per lembar saham dari sebelumnya Rp9 per saham.

Lalu, hingga 31 Maret 2022 MTEL mengantongi total aset senilai Rp57,48 triliun, angka ini tercatat melemah tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp57,72 triliun.

Sebelumnya, Mitratel menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan menjadi Rp9,9 triliun pada tahun 2022 dengan target kenaikan 10%-11% dari tahun 2021 yang mana perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp6,86 triliun.