Bisnis PCR Booming, Prodia Bagikan Dividen Jumbo Tahun Ini
Emiten klinik dan laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menetapkan pembagian dividen tunai saham sebesar Rp161,25 miliar untuk tahun ini. Jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp171,99 per lembar saham.
Korporasi
JAKARTA – Emiten klinik dan laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menetapkan pembagian dividen tunai saham sebesar Rp161,25 miliar untuk tahun ini. Jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp171,99 per lembar saham.
Dividen tunai yang akan dibagikan itu merupakan 60% dari total laba bersih perseroan untuk tahun buku 2020 yang mencapai Rp268,75 miliar. Hal ini disetujui oleh para pemegang saham perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis, 8 April 2021.
Dalam dua tahun terakhir, perseroan secara konsisten membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio pembayaran hingga 50%. Pada tahun lalu, Prodia menebar dividen tunai sebesar Rp105,130 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2019.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Pada 2020, laba hingga pendapatan bersih perseroan moncer di tengah pandemi COVID-19 yang melanda sepanjang tahun. Laba bersih perseroan melesat 27,8% year-on-year (yoy) menjadi Rp268,75 miliar pada tahun lalu. Sedangkan, pendapatan bersih juga tercatat naik sebesar 7,4% secara tahunan menjadi Rp1,87 triliun.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan pencapaian kinerja tahun 2020 membuktikan ketahanan bisnis dan kokohnya bisnis inti Prodia di tengah kondisi tidak pasti. Menurutnya, pembagian dividen tahun ini telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perseroan di masa mendatang.
“Ke depannya, perseroan akan terus mengkaji besaran dividen tunai bagi pemegang saham sesuai dengan kondisi perekonomian dan kinerja bisnis perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan perseroan,” ujarnya setelah RUPST di Prodia Tower, Jakarta 8 April 2021.
Bisnis PCR Booming
Berdasarkan survey dari IQVIA, pangsa pasar Prodia berhasil meningkat menjadi 39,2% pada 2019 dalam kategori laboratorium kesehatan swasta di Indonesia. Pada 2020, perseroan telah melayani lebih dari 1 juta pemeriksaan COVID-19 di Indonesia.
Sedangkan, jumlah pemeriksaan mencapai 14 juta dan jumlah kunjungan mencapai 3,1 juta. Hal ini tak terlepas dari bisnis polymerase chain reaction (PCR) yang dijalankan perseroan di kala pandemi COVID-19.
Adapun pendapatan tes esoterik meroket 131,8% pada 2020 menjadi Rp700,3 miliar. Perseroan juga terus berkontribusi membantu pemerintah dalam menangani pandemi melalui penyediaan tes pemeriksaan COVID dengan metode rapid test, tes serologi antibodi EIA, dan PCR COVID-19.
Perombakan Komisaris dan Direksi
Dalam RUPST tersebut, Prodia juga melakukan perombakan susunan komisaris dan direksi untuk beberapa tahun ke depan. Para pemegang saham menyetujui pengangkatan Kemal Imam Santoso serta Keri Lestari Dandan sebagai Komisaris Independen Prodia menggantikan Scott Andrew Merillees dan Lukas Setia Atmaja.
Sebelumnya, Kemal Imam Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada periode 2016-2020.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Sedangkan, Keri Lestari Dandan memiliki pengalaman panjang di bidang farmakologi dan farmasi klinik serta pernah mendapatkan Penghargaan Nasional, Hak Kekayaan Intelektual, Penemu di Bidang Farmasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 2013.
Pada jajaran direksi, dalam RUPST turut disetujui pengangkatan Ida Zuraida sebagai Direktur, menggantikan Ibu Tetty Hendrawati. Sebelumnya, Ida Zuraida merupakan AVP Human Capital perseroan dan telah berkarir di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) selama 17 tahun. (LRD)
Berikut Sususan Komisaris dan Direksi Prodia:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Andi Widjaja
Komisaris: Gunawan Prawiro Soeharto
Komisaris: Endang Wahjuningtyas Hoyaranda
Komisaris Independen: Kemal Imam Santoso
Komisaris Independen: Keri Lestari Dandan
Direksi
Direktur Utama: Dewi Muliaty
Direktur: Liana Kuswandi
Direktur: Indriyanti Rafi Sukmawati
Direktur: Andri Hidayat
Direktur: Ida Zuraida