Bisnisnya Terganggu, Orang Terkaya Ukraina Tuntut Rusia ke Pengadilan Eropa
- Orang terkaya di Ukraina, Rinat Akhmetov telah mengajukan gugatan terhadap Rusia pada pengadilan HAM tertinggi Eropa pada hari Senin, 27 Juni lalu.
Dunia
KYIV – Orang terkaya di Ukraina, Rinat Akhmetov telah mengajukan gugatan terhadap Rusia pada pengadilan HAM tertinggi Eropa pada hari Senin, 27 Juni lalu.
Ia menuntut Rusia kompensasi miliaran dolar atas bisnisnya yang terganggu sejak invasi Rusia di Ukraina.
Rinat yang merupakan pemilik perusahaan induk System Capital Management (SCM) menentang serangan bom yang dilancarkan ke negaranya. Ia menanggap Rusia telah melakukan pelanggaran berat atas hak miliknya, seperti dikutip dari Reuters.
- Berencana Gaet Investor Strategis, Garuda (GIAA) Bakal Gelar Dua Kali Rights Issue Tahun Ini
- Harga TBS Anjlok, Zulkifli Hasan Minta Produsen Beli Sawit Petani Minimal Rp1.600 per Kilogram
- Zulkifli Hasan Minta Produsen Migor Sukseskan Program Minyakita
Pemilik pabrik baja Azovstal di kota Mariupol itu juga menuntut agar Rusia dilarang memblokade, menjarah, dan menghancurkan biji-bijian dan baja yang diproduksi perusahannya.
“Kejahatan harus dihukum. Kejahatan Rusia terhadap Ukraina dan warganya sangat mengerikan, dan mereka harus bertanggung jawab,” tegas Rinat dalam surat pernyataan SCM.
Ia menambahkan bahwa penjarahan komoditas ekspor Ukraina telah memengaruhi tingginya harga bahan pokok global.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov menyatakan bahwa Rusia sudah tidak berada di bawah yurisdiksi Pengadilan HAM Eropa.
Sebelumnya, Rusia juga telah membantah tuduhan penjarahan komoditas Ukraina dalam operasi militer khususnya.
Sejak 2013, kekayaan pengusaha itu telah menerima kerugian akibat pertempuran separatis dukungan Rusia pada tahun 2014 lalu dan invasi terbaru.