Ilustrasi aset kripto Bitcoin.
Fintech

Bitcoin Alami Reli Mingguan Terpanjang Sejak 2017, Berpotensi Sentuh US$44.500

  • Sikap dovish Federal Reserve minggu lalu memberikan sentimen positif pada pasar kripto, meskipun Bitcoin masih menghadapi resistensi.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin (BTC) tengah mengalami reli mingguan terpanjang sejak tahun 2017, mencatatkan penguatan selama delapan minggu terakhir sebelum mengalami koreksi pekan lalu. 

Momentum positif tersebut berhenti ketika BTC turun ke kisaran US$40.200 (Rp624,36 juta dalam asumsi kurs Rp15.516 per-dolar Amerika Serikat/AS) pada Senin, 12 Desember 2023, setelah sebelumnya mencapai puncak US$44.500 (Rp691,36 juta) pada Selasa, 5 Desember 2023. Penurunan ini tidak hanya dialami oleh Bitcoin, melainkan juga sebagian besar altcoin.

Menurut data dari IntoTheBlock, terjadi pemindahan Bitcoin ke bursa sebesar US$860 juta, (Rp13,33 miliar). 

Menurut Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha, pada umumnya investor mengartikan ini sebagai langkah mengambil keuntungan, sebagai respons terhadap apresiasi Bitcoin selama beberapa bulan terakhir. 

Langkah ini dilakukan dengan hati-hati mengingat rangkaian data ekonomi AS yang dirilis, yang dapat memicu volatilitas di pasar.

BTC berhasil mengalami rebound dan mencapai harga US$43.000, (Rp667.548.000) pada Selasa, 19 Desember 2023, setelah Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada Rabu, 13 Desember 2023, di mana The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. 

Panji mengatakan, keputusan ini merupakan langkah konsisten dari Federal Reserve, yang telah mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% - 5,50% dalam empat dari lima pertemuan FOMC terakhir, termasuk yang berakhir pekan lalu. Sebelumnya, suku bunga telah dinaikkan sebanyak 11 kali dalam dua tahun terakhir.

Di sisi lain, sentimen industri mendapatkan dorongan dari El Salvador yang berencana meluncurkan Obligasi Bitcoin pertama di dunia pada kuartal pertama 2024.

Pada awal pekan ini, Selasa, 19 Desember 2023, Bitcoin, sering dianggap sebagai penentu arah pasar kripto, berhasil memperlihatkan kekuatan dengan bertengger di atas level US$42.000 (Rp652,84 juta) mengalami kenaikan sebesar 4,27% dalam 24 jam terakhir. 

Ethereum (ETH) juga menunjukkan ketahanannya dengan tetap berada di atas support psikologis US$2.000 (Rp31,03 juta) mengalami kenaikan sebesar 3,2% dan bertahan di kisaran harga US$2.215 (Rp34,43 juta). Sementara itu, total kapitalisasi pasar kripto pada pagi ini mengalami penguatan sebesar 2,30% dalam 24 jam terakhir.

Pemulihan ini juga diikuti oleh altcoin yang menunjukkan penguatan. Beberapa aset kripto dengan kenaikan tertinggi dalam tujuh hari terakhir antara lain WOO Network (WOO) yang naik 80,19% mencapai harga US$0,443, (Rp6.882,187) serta Worldcoin, dikembangkan oleh Founder OpenAI Chat GPT, yang mengalami kenaikan sebesar 58,61%. 

Sentimen positif pada Worldcoin dipicu oleh antisipasi perilisan Chat GPT 4.5 sebelum pergantian tahun.Selain itu, Injective (INJ) menguat sebesar 42,24% menjadi US$37,15, (Rp576.486), melanjutkan reli dua minggu terakhir yang didorong oleh sentimen peluncuran obligasi hijau oleh Hong Kong, didukung oleh teknologi blockchain, serta peluncuran marketplace NFT oleh China Mobile Hong Kong (CMHK). 

Injective, sebagai proyek kripto yang terkait erat dengan Hong Kong dan China melalui kerjasamanya dengan Tencent Cloud, menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Menurut Panji, sikap dovish Federal Reserve minggu lalu memberikan sentimen positif pada pasar kripto, meskipun Bitcoin masih menghadapi resistensi. 

Pada minggu ini, sejumlah data ekonomi akan dirilis. Pada Kamis, 21 Desember 2023, Laporan PDB kuartal ketiga akan memberikan gambaran terakhir mengenai kesehatan perekonomian AS pada kuartal sebelumnya, diperkirakan tetap stabil di angka ekspansi ekonomi tahunan sekitar 5,2%. Pada hari yang sama, klaim pengangguran, survei manufaktur, dan indikator perekonomian utama AS juga akan diumumkan.

Sementara pada Jumat, 22 Desember 2023, data Pengeluaran konsumsi pribadi dasar  untuk bulan November akan dipublikasikan, dengan harapan menunjukkan penurunan inflasi sekitar 3,2%. 

Indeks sentimen konsumen dari University of Michigan juga akan dirilis pada Jumat, meskipun diprediksi tidak akan mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan bulan November.

Meskipun terdapat beberapa peristiwa ekonomi AS pada pekan ini, pelaku pasar tetap optimis setelah pertemuan Federal Reserve minggu lalu. 

“Pelaku pasar antusias dengan potensi pemangkasan suku bunga sekitar 25 basis poin pada Maret 2024, dengan probabilitas sekitar 66,70% menurut FedWatch Tool CME. Hal ini didorong oleh harapan penurunan suku bunga yang signifikan tahun depan akibat penurunan inflasi di AS. Maka, pasar kripto kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh rilis data ekonomi di AS minggu ini,” kata Panji kepada TrenAsia, Selasa, 19 Desember 2023.