Ilustrasi aset kripto.
Fintech

Bitcoin Berancang-ancang Menembus All Time High Baru

  • Meskipun pasar kripto mengalami pergerakan yang beragam, Bitcoin terus menunjukkan performa fundamental yang solid. Hashrate Bitcoin—yang merupakan kekuatan komputasi yang digunakan untuk mengamankan jaringan blockchain Bitcoin—mencatatkan rekor baru dengan mencapai 700 EH/s pada 21 Oktober. Data dari blockchain.com mengonfirmasi bahwa ini adalah pertama kalinya angka tersebut tercapai dalam sejarah Bitcoin.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Di penghujung Oktober, pasar aset kripto menunjukkan pergerakan yang beragam sejak awal pekan, setelah sebelumnya mencatatkan kinerja positif dalam dua minggu terakhir. Bitcoin, yang sempat melonjak hingga mencapai US$69.200 pada Senin, 21 Oktober 2024, mengalami koreksi hingga menyentuh level US$65.400 pada Kamis, 24 Oktober 2024. Ethereum juga mengalami tren serupa, terkoreksi dari harga US$2.740 ke US$2.470.

Pasar saham AS juga menunjukkan dinamika yang tidak jauh berbeda. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan signifikan sejak Selasa, 22 Oktober 2024. Koreksi ini berlanjut hingga hari perdagangan Rabu, 23 Oktober 2024, di mana S&P 500 turun sebesar 0,92% dan Nasdaq jatuh 1,6%.

Pasar Berisiko: Investor Tunggu Pemilu AS dan Pertemuan The Fed

Menanggapi situasi tersebut, Fahmi Almuttaqin, Analis Reku, mengatakan bahwa kondisi ini mencerminkan kehati-hatian investor terhadap instrumen berisiko seperti saham AS dan aset kripto. Meskipun ada optimisme menjelang pemilu presiden AS serta pertemuan The Fed pada awal bulan depan, para pelaku pasar tetap waspada.

"Beberapa investor mungkin sudah mulai melakukan akumulasi aset, yang terlihat dari tren arus masuk/keluar dana di ETF Bitcoin spot dalam dua pekan terakhir. Namun, mayoritas investor tampaknya masih menunggu hasil pemilu AS sebelum melakukan langkah besar yang dapat mempengaruhi pasar secara signifikan," jelas Fahmi melalui hasil riset yang diterima TrenAsia, Jumat, 25 Oktober 2024. 

Performa Fundamental Bitcoin Semakin Kuat

Meskipun pasar kripto mengalami pergerakan yang beragam, Bitcoin terus menunjukkan performa fundamental yang solid. Hashrate Bitcoin—yang merupakan kekuatan komputasi yang digunakan untuk mengamankan jaringan blockchain Bitcoin—mencatatkan rekor baru dengan mencapai 700 EH/s pada 21 Oktober. Data dari blockchain.com mengonfirmasi bahwa ini adalah pertama kalinya angka tersebut tercapai dalam sejarah Bitcoin.

Peningkatan hashrate biasanya menandakan optimisme di kalangan penambang Bitcoin. Dalam banyak kasus, peningkatan hashrate dapat menjadi sinyal awal akan adanya kenaikan harga Bitcoin yang lebih signifikan.

Baca Juga: Bitcoin Mendekati Level Tertinggi dalam 3 Bulan Terakhir, akankah Kenaikan Berlanjut?

Selain itu, indikator on-chain seperti Puell Multiple—yang mengukur pendapatan harian penambang Bitcoin relatif terhadap rata-rata tahunan—juga mengindikasikan potensi kenaikan harga yang kuat. 

"Indikator ini memiliki rentang antara 0 hingga 10. Semakin rendah angkanya, semakin kecil insentif para penambang untuk menjual Bitcoin mereka. Saat ini, Puell Multiple berada di level 0,9, yang menunjukkan bahwa kondisi pasar masih jauh dari 'overheat'. Ini, ditambah dengan hashrate yang mencapai level tertinggi baru, menunjukkan adanya potensi kenaikan harga Bitcoin dari perspektif fundamental," tambah Fahmi.

Optimisme Pasar Jelang Pemilu AS

Hasil pemilu presiden AS diperkirakan akan berdampak pada kebijakan ekonomi dan arah pasar ke depan. Hal ini tidak hanya berpengaruh pada saham, tetapi juga pada aset kripto tertentu.

"Sebagai contoh, jika Kamala Harris memenangkan pemilu, aset kripto seperti XRP bisa mendapatkan dorongan positif, mengingat dukungan dari Co-Founder Ripple untuk Harris. Di sisi lain, jika Donald Trump yang menang, kripto seperti DOGE mungkin akan lebih mendapatkan perhatian. Namun, ini bukan berarti XRP atau DOGE tidak bisa naik jika sebaliknya terjadi, melainkan hanya mencerminkan potensi risiko dan peluang yang berbeda," jelas Fahmi.

Pasar saham AS juga menunjukkan optimisme, terutama dengan proyeksi laporan keuangan kuartal III yang solid serta kondisi sektor tenaga kerja yang tetap kuat. 

"Laporan keuangan Tesla (TSLA) untuk kuartal III yang kuat, serta prediksi pertumbuhan penjualan kendaraan mereka sebesar 20-30% pada 2025, turut menjadi katalis positif bagi pasar saham AS," ujar Fahmi.

Perusahaan teknologi besar seperti Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), Alphabet (GOOGL), Nvidia (NVDA), Meta Platforms (META), dan Amazon (AMZN), yang belakangan tertekan akibat kebijakan suku bunga The Fed, juga diperkirakan akan mendapatkan perhatian investor setelah pemilu, terutama jika didukung oleh kinerja kuartal III yang solid.

Strategi Investasi di Tengah Optimisme

Dengan potensi pemulihan pasar saham AS dan kripto, investor disarankan untuk menyiapkan strategi yang matang dalam memilih aset. 

"Investor harus mempertimbangkan faktor fundamental dan teknikal ketika memutuskan langkah investasi mereka. Melalui platform Reku, investor dapat memantau performa saham AS secara lebih mendalam dengan fitur Insights, yang mencakup Buzz Score untuk mengukur sentimen berita, Quality Score untuk kinerja fundamental, serta Valuation Score untuk menilai valuasi perusahaan," jelas Fahmi.

Di sisi aset kripto, Reku juga menawarkan fitur Portfolio Analysis, yang memungkinkan investor untuk menilai kembali strategi investasi mereka berdasarkan harga rata-rata pembelian, alokasi aset, serta laba/rugi.