Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com
Fintech

Bitcoin Berpotensi Masuk Fase Jenuh Tahun 2023 dan Halving Day pada 2024

  • Bitcoin berpotensi untuk memasuki fase jenuh pada 2023 dari penurunan harga yang terjadi sejak awal 2022.

Fintech

Laila Ramdhini

JAKARTA -  Bitcoin berpotensi untuk memasuki fase jenuh pada 2023 dari penurunan harga yang terjadi sejak awal 2022. Kemudian diikuti dengan masa koreksi naik menyambut halving day pada 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan.

Halving day adalah pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di penambangan atau mining yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving day juga membuat harga Bitcoin bisa naik karena terbatasnya suplai dan meningkatnya permintaan.

"Biasanya di tahun 2023 ini akan ada penyesuaian harga menuju Bitcoin Halving berikutnya, " ujar Oscar dalam keterangan, Jumat, 30 Desember 2022.

Ia menjelaskan pada saat bitcoin naik akan diikuti dengan kripto lainnya yang berkembang dengan sangat positif. Bullrun Bitcoin diprediksi akan terjadi pada 2024. 

Namun, lanjut dia, tahun tepat untuk kembali mengakumulasi kripto adalah 2023 karena tahun setelahnya, harga Bitcoin berpotensi bisa jadi sudah menanjak terlalu tinggi lagi.

Potensi Blockchain

Tidak hanya terkait kripto, pada 2023, teknologi blockchain pun masih akan sangat menarik untuk dikembangkan. Bahkan pada tahun depan, teknologi blockchain akan berkembang tidak hanya di sektor keuangan namun juga di industri lain.

Oscar mengungkapkan pada 2023 akan ada tren kenaikan Decentralize Finance atau DeFi karena blockchain semakin ramah pengguna (user friendly).

"Tantangan terbesar di teknologi blockchain saat awal awal berkembang di tahun 2009 sampai 5 atau 10 tahun setelahnya adalah di user friendly-nya," kata Oscar.

Dia menyampaikan, sampai sekarang masih banyak orang yang tidak mengetahui metamask atau decentralize wallet atau software blockchain. Namun, banyak orang percaya pada tahun depan teknologi tersebut akan terus berevolusi menjadi semakin mudah.

“Tidak cuma blockchain, metaverse pun akan semakin take off dan infrastrukturnya semakin mature sehingga orang akan semakin gampang untuk beraktivitas di metaverse,” ujar Oscar. 

Konsep blockchain di bidang kesehatan pun semakin berkembang. Seperti bagaimana rumah sakit bisa menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan jejak rekam pasien.

Terkait jumlah investor kripto pada 2023, Oscar meyakini jumlahnya akan terus bertambah mengingat populasi penduduk Indonesia yang besar.

"Kita memiliki bonus demografis yang memungkinkan jumlah nasabah di instrumen investasi digital akan memiliki jumlah nasabah yang besar. Saya berharap tahun 2023, jumlah investor Indodax bisa tembus 10 juta member," kata Oscar

Pada tahun depan, lanjut Oscar, pihaknya fokus memperbarui fitur sistem dan targetnya bagi setiap nasabah yang trading di Indodax akan jauh lebih nyaman.