<p>Ilustrasi bitcoin / Pixabay</p>
Fintech

Bitcoin Bisa Tembus Rp561,6 Juta dalam Waktu Dekat, Ini Syaratnya

  • Ada indikator yang harus dipenuhi sebelum akhirnya aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar tersebut bisa menembus kisaran harga yang disebutkan di atas.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Aset kripto Bitcoin (BTC) diprediksi bisa menembus kisaran harga US$38.000 hingga US$40.000 atau setara dengan Rp546 juta- Rp561,6 juta dalam asumsi kurs Rp15.600 per-dolar Amerika Serikat (AS) menjelang akhir tahun 2023.

Akan tetapi, ada indikator yang harus dipenuhi sebelum akhirnya aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar tersebut bisa menembus kisaran harga yang disebutkan di atas.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, secara teknikal, Bitcoin berpotensi bergerak di area support US$35.000 - US$36.000 (Rp546 juta- Rp561,6 juta), dengan potensi kembali naik ke US$38.000 (Rp592,8 juta), dan target selanjutnya di US$40.000 (Rp624 juta).

"Di sisi lain, jika terjadi breakdown di bawah US$35.000 , penurunan BTC berpotensi menuju US$33.500 (Rp522,6 juta),” kata Panji kepada TrenAsia, Selasa, 14 November 2023.

Sementara itu, dari sisi fundamental, data-data perekonomian hingga penghujung tahun perlu dicermati investor untuk menilai potensi kenaikan ke depannya.

Panji mengatakan, ada pekan ini ada beberapa data ekonomi AS yang perlu diantisipasi oleh pelaku aset kripto karena pengaruhnya terhadap sentimen di pasar.

Menurut Panji, pasar kripto saat ini sedang mengalami aksi profit-taking dan risk-off menjelang rilis data ekonomi AS. Keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities Exchange Commission/SEC) AS terhadap ETF Bitcoin spot juga menjadi sorotan.

"Meski sepekan terakhir pasar kripto sedang dalam momentum bullish, pekan ini nampaknya investor melakukan aksi profit taking dan risk off sementara sembari menanti rilis data ekonomi AS," kata Panji.

Pendaftaran BlackRock atas Ethereum iShares Trust menarik perhatian pekan lalu. BlackRock berencana meluncurkan ETF Ethereum melalui pengajuan formulir 19b-4 kepada SEC. Lonjakan harga Bitcoin dan Ethereum setelah pengumuman tersebut menciptakan momentum bullish minggu lalu sebelum pasar melalukan profit taking dan risk off.

Berita soal rencana itu pun memicu pergerakan pasar kripto pada pekan lalu dan sempat membuat Bitcoin melonjak dan mendekati US$38.000 untuk pertama kalinya dalam 18 bulan terakhir.

"Sebagian besar altcoin juga melonjak pesat dalam sepekan terakhir dampak dari kabar tersebut, seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX) dan Polygon (MATIC) kompak melesat lebih dari 20% dalam sepekan terakhir," tutur Primus.

Dengan demikian, berita positif seputar persetujuan ETF ini pada gilirannya dapat mendongkrak harga Bitcoin hingga mencapai US$38.000-US$40.000.

Apabila data perekonomian AS yang dirilis pekan ini memberikan sentimen positif, potensi kenaikan Bitcoin dan aset-aset kripto lainnya pun akan semakin kuat.