<p>Ilustrasi bitcoin / Pixabay</p>
Fintech

Bitcoin Covered Call ETF: Inovasi Baru dalam Investasi Kripto?

  • Diluncurkan pada Januari 2024, Bitcoin Covered Call ETF memadukan eksposur langsung terhadap Bitcoin dengan portofolio Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Grayscale Investments, salah satu perusahaan terkemuka di bidang aset digital, kembali membuat langkah strategis dengan memperkenalkan Bitcoin Covered Call ETF. Produk ini bertujuan untuk menawarkan akses investasi langsung ke Bitcoin sekaligus memberikan pendapatan tambahan melalui perdagangan opsi.

Diluncurkan pada Januari 2024, Bitcoin Covered Call ETF memadukan eksposur langsung terhadap Bitcoin dengan portofolio Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). 

Strategi yang digunakan dana ini adalah menggabungkan pembelian dan penjualan opsi call dan put berbasis exchange-traded product (ETP) terkait Bitcoin. Dengan memanfaatkan volatilitas pasar kripto, strategi ini dirancang untuk memberikan pendapatan tambahan secara konsisten.

Dalam praktiknya, ETF ini menerapkan strategi covered call, di mana opsi call dijual sambil tetap memegang Bitcoin atau GBTC sebagai jaminan. Pendekatan ini memberikan peluang stabilitas pendapatan sekaligus mempertahankan eksposur terhadap pasar kripto yang dinamis.

Diversifikasi Produk dan Masa Depan Grayscale

Tidak hanya berhenti pada Bitcoin Covered Call ETF, Grayscale juga memperluas portofolio produknya. Perusahaan ini mengajukan perubahan status untuk Digital Large Cap Fund agar lebih adaptif terhadap perkembangan pasar. 

Selain itu, Grayscale bekerja sama dengan NYSE Arca untuk meluncurkan ETF baru yang mencakup aset digital selain Bitcoin.

Langkah ini diharapkan menarik minat investor tradisional maupun institusional. Dengan menawarkan kombinasi stabilitas pendapatan dan eksposur ke aset digital, Grayscale berupaya menciptakan inovasi yang dapat mengubah lanskap investasi di sektor mata uang kripto. 

Strategi ini juga dirancang untuk memberikan peluang diversifikasi portofolio yang lebih luas bagi para investor.

Baca Juga: Bitcoin Nyaris Tembus US$100.000, Simak Proyeksi ke Depannya!

Potensi Masa Depan Bitcoin Covered Call ETF

Bitcoin Covered Call ETF menghadirkan pendekatan baru dalam berinvestasi di aset digital. Dengan memanfaatkan volatilitas tinggi Bitcoin, strategi ini menawarkan stabilitas pendapatan yang menarik, terutama bagi investor yang ingin mengurangi risiko tetapi tetap mendapatkan keuntungan dari pasar kripto.

Langkah Grayscale ini juga mencerminkan upaya perusahaan untuk menjembatani kesenjangan antara investor tradisional dan pasar aset digital. Inovasi seperti ini diharapkan dapat mendorong adopsi kripto yang lebih luas di kalangan institusional maupun individu.

ROI Bitcoin Capai 13 Miliar Persen

Sejak diperkenalkan pada tahun 2009, Bitcoin (BTC) telah menunjukkan pertumbuhan nilai yang luar biasa. Dalam 14 tahun terakhir, tingkat pengembalian atas investasi atau Return on Investment (ROI) Bitcoin mencapai angka fantastis, yaitu 13 miliar persen. 

Saat pertama kali dirilis, harga Bitcoin hanya sekitar US$0.000764 atau sekitar Rp7,64 per BTC dengan kurs waktu itu. Kini, pada tahun 2024, harga Bitcoin sempat menyentuh US$99,655 atau setara Rp1,57 miliar. 

Angka ini jauh melampaui ROI dari instrumen investasi lain seperti emas dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Harga emas, misalnya, pada tahun 2009 sekitar Rp322 ribu per gram dan meningkat menjadi Rp1,399,000 pada tahun 2024, menghasilkan ROI sebesar 334,26%. 

Sementara itu, IHSG yang berada di level 1.355 poin pada tahun 2009, kini telah mencapai 7.200 poin, mencatatkan ROI sekitar 431,37%. Dibandingkan keduanya, Bitcoin memberikan keuntungan yang tak tertandingi.

Bitcoin Mencatat Rekor Kapitalisasi Pasar

Selain ROI yang luar biasa, Bitcoin juga berhasil masuk ke dalam daftar 10 besar aset paling bernilai di dunia. Dengan kapitalisasi pasar mencapai US$1,824 triliun, Bitcoin saat ini berada di posisi ketujuh, mengalahkan perusahaan besar seperti Saudi Aramco, perak, dan Meta yang dimiliki Mark Zuckerberg.

Pertumbuhan pesat ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk arus dana baru dari produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin yang mencapai US$2 miliar, kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, hingga mundurnya Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Gary Gensler. 

Data makroekonomi yang positif, terutama di Amerika Serikat, turut meningkatkan minat investor terhadap Bitcoin sebagai aset investasi.