<p>Bitcoin / Pixabay</p>
Fintech

Bitcoin Diperkirakan Akan Habis Ditambang pada Tahun 2140

  • Panji mengatakan, setelah Bitcoin habis ditambang, pendapatan para penambang akan bergeser ke biaya transaksi sebagai sumber penghasilan utama.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memperkirakan aset kripto Bitcoin (BTC) akan habis ditambang pada tahun 2140. Perkiraan tersebut dicetuskan setelah Bitcoin melewati periode halving yang berlangsung pada 20 April lalu. 

Panji mengatakan, setelah Bitcoin habis ditambang, pendapatan para penambang akan bergeser ke biaya transaksi sebagai sumber penghasilan utama.

Di sisi lain, Ethereum (ETH) melaporkan pencapaian yang mengesankan pada kuartal pertama 2024 dengan pendapatan mencapai US$365 juta, mencatat pertumbuhan sebesar 155% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan signifikan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas dalam sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) selama periode tersebut.

Sementara itu, dalam analisis pasar terbaru, Bitcoin (BTC) saat ini tengah mencoba untuk mendekati level resistance di US$69.000 setelah menguji moving average (MA-50) di sekitar US$67.500. Namun, jika terjadi penolakan pada MA-50, ada potensi pelemahan menuju level support di US$64.000.

Perkembangan lain dari Bitcoin yang dinantikan adalah perdagangan Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin dan Ethereum di Hong Kong, yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir April 2024. 

Sementara itu, fokus pasar juga akan tertuju pada data ekonomi dari Amerika Serikat. Rilis pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) AS dijadwalkan pada Kamis, 25 April, sedangkan data Indeks Harga Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS akan dirilis pada Jumat, 26 April.

Baca Juga: Melirik Potensi Bitcoin di Tengah Panasnya Konflik Timur Tengah

Ekspektasi pertumbuhan GDP AS untuk kuartal pertama 2024 menunjukkan adanya perlambatan ekonomi dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 2,5% secara tahunan. Angka ini menurun dari 3,4% pada kuartal keempat 2023 dan 4,9% pada kuartal ketiga 2023.

Sementara itu, PCE diperkirakan akan naik sebesar 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya pada Maret. Dalam basis tahunan, PCE diperkirakan akan meningkat menjadi 2,6%, naik sedikit dari 2,5% di bulan Februari.

Minggu depan, Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada tanggal 30 April hingga 1 Mei. Para pejabat The Fed saat ini sedang menunggu pertemuan tersebut dengan ketenangan.

“Apabila data GDP dan PCE di atas ekspektasi, maka kemungkinan akan mendorong permintaan terhadap USD karena suku bunga berpotensi tetap tinggi dalam periode lebih lama. Hal ini juga dapat memicu tekanan jangka pendek terhadap Bitcoin, Sebaliknya, data yang sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar kemungkinan besar akan berdampak sebaliknya, sehingga The Fed dapat segera memangkas suku bunga dan Bitcoin dapat melanjutkan reli jangka pendek,” ungkap Panji kepada TrenAsia, Selasa, 23 April 2024.