<p>Bitcoin / Pixabay</p>
Pasar Modal

Bitcoin Jatuh Bangun di Area Support, Investor Tampak Mulai Menyerah dengan Bearish Berkepanjangan

  • Perusahaan analitik blockchain Glassnode menyebutkan bahwa saat ini pasar kripto tengah dilanda tekanan yang cukup ekstrem dan kerugian trader di beberapa waktu ke belakang merupakan yang paling parah sepanjang masa.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Aset kripto Bitcoin terus mengalami jatuh bangun di area support-nya di kisaran US$20.000 atau setara dengan Rp297,64 juta dalam asumsi kurs Rp14.882 per dolar Amerika Serikat. 

Melihat kondisi tersebut, analis pun memandang investor mulai tampak menyerah dengan fase bearish yang berkepanjangan.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 12.30 WIB, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sebesar 2,82% dalam 24 jam terakhir dan menempati posisi harga US$19.489 (Rp290,03 juta).

Di peringkat kedua big cap, Ethereum (ETH) pun turun dengan persentase 2,95% dan berada di level US$1.058 (Rp15,74 juta).

Di peringkat ketiga, Tether (USDT) turun 0,01% ke harga US$0,9989(Rp14.865) sementara di peringkat keempat, USD Coin (USDC) naik 0,02% namun harganya masih wajar untuk stablecoin, yakni US$1 (Rp14.882).

Sementara itu, Binance Coin (BNB) di peringkat kelima mencatat kenaikan 0,81% ke level US$219,42 (Rp3,26 juta), dan di peringkat keenam, Binance USD (BUSD) pun mengalami kenaikan 0,1% ke harga US$1 (Rp14.882)

Cardano (ADA) berada di peringkat ketujuh dengan catatan penurunan nilai sebesar 1,9% dan menempati harga US$0,451 (Rp6.711). Sementara di peringkat kedelapan, Ripple (XRP) turun 3,45% ke level US$0,3149 (Rp4.686).

Selanjutnya, Solana (SOL) di peringkat kesembilan mengalami kenaikan 0,34% ke harga US$32,58 (R484.855), dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) turun 2,97% ke level US$0,06488 (Rp965).

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, saat ini Bitcoin belum memiliki momentum yang tepat untuk masuk tren bullish. Ramalan terkait resesi ekonomi yang berpotensi terjadi dalam kurun waktu setahun ke depan menjadi sentimen negatif yang mendorong pasar kripto ke tren bearish.

Meski demikian, para investor tampaknya terus melakukan aksi jual-beli Bitcoin dalam jangka waktu pendek untuk mempertahankan level support aset kripto ini di kisaran US$20.000 agar harganya tidak jatuh semakin dalam lagi.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin sudah mulai menyentuh US$19.000-an (Rp282,75 jutaan) alias sudah mulai menembus level support.

"Bitcoin akan menuju tes support berikali-kali, di mana harganya bisa jadi akan berada di level US$19.800 (Rp294,66 juta) hingga US$17.000 (Rp252,99 juta) dalam beberapa waktu ke depan," ungkap Afid melalui keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Sementara itu, perusahaan analitik blockchain Glassnode menyebutkan bahwa saat ini pasar kripto tengah dilanda tekanan yang cukup ekstrem dan kerugian trader di beberapa waktu ke belakang merupakan yang paling parah sepanjang masa.

Glassnode pun menilai bahwa para investor tampak mulai menyerah dalam upaya mereka menjaga harga Bitcoin di tengah kondisi bearish yang diprediksi masih akan berkepanjangan.

"Mengingat durasi dan ukuran bearish yang luas, 2022 dapat dikatakan sebagai bear market paling signifikan dalam sejarah aset digital,' tulis laporan mingguan Glassnode, dikutip Jumat, 1 Juli 20222.

Top gainers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:

1. Amp (AMP): +24,21% (US$0,01062/Rp158)

2. Arweave (AR): +14,22% (US$10,02/Rp149.117)

3. Convex Finance (CVX): +9,08% (US$4,21/Rp62.653)

4. UNUS SED LEO (LEO): +5,72% (US$6,14/Rp91.375)

5. Quant (QNT): +4,94% (US$53,95/Rp802.883)

Top losers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:

1. Terra Classic USD (USTC): -28,72% (US$0,04311/Rp641)

2. 1inch Network (1INCH): -8,48% (US$0,6712/Rp9.988)

3. Zcash (ZEC): -6,61% (US$52,66/Rp783.686)

4. Nexo (NEXO): -6,52% (US$0,5706/Rp8.491)

5. Avalanche (AVAX): -4,85% (US$16,15/Rp240.344)