<p>Ilustrasi bitcoin / Pixabay</p>
Fintech

Bitcoin Langsung Ngebut setelah Suku Bunga Turun, Inilah Variabel yang Perlu Dipantau Investor

  • Kenaikan harga minggu lalu didorong oleh langkah agresif The Federal Reserve yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, dari kisaran 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5%.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pada Selasa, 24 September 2024, pukul 09:00 WIB, pergerakan harga Bitcoin (BTC) menunjukkan stabilitas setelah minggu perdagangan yang dipenuhi volatilitas. Saat ini, Bitcoin berada di sekitar US$63.000. 

Minggu lalu dimulai dengan penurunan harga dari lebih US$60.000 hingga di bawah US$58.000. Namun, pertengahan minggu terjadi lonjakan setelah Federal Reserve AS mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 0,5%. 

Ini mendorong harga BTC melonjak dari di bawah US$59.500 menjadi lebih dari US$64.000 pada hari Jumat, mencatatkan harga tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Permintaan Institusi yang Meningkat

Data dari Soso Value menunjukkan bahwa Bitcoin ETF mengalami arus masuk sebesar US$397 juta dalam periode perdagangan 16-20 September. Ini mencerminkan tingginya permintaan dari institusi. 

Selain itu, perusahaan investasi BlackRock dan raksasa teknologi Microsoft berencana meluncurkan dana lebih dari US$30 miliar untuk berinvestasi dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI), yang juga telah memicu kenaikan harga beberapa altcoin berbasis AI. Contohnya, TAO dan FET mengalami kenaikan signifikan, masing-masing sebesar 87% dan 30%.

Analisis Harga Bitcoin Terkini

Pada Selasa, 24 September 2024, BTC bergerak di kisaran US$62.905, mengalami penurunan 1,60% dalam 24 jam terakhir. Meski demikian, Bitcoin masih mencatatkan kenaikan 9,12% dalam tujuh hari terakhir, dengan kapitalisasi pasar BTC mencapai US$1,245 triliun. 

Dari perspektif analisis teknikal, BTC diperkirakan akan bergerak sideways dalam kisaran US$60.000 hingga US$65.000 pada pekan ini.

Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Bitcoin

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan bahwa kenaikan harga minggu lalu didorong oleh langkah agresif The Federal Reserve yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, dari kisaran 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5%. 

Kebijakan moneter yang lebih longgar ini diharapkan memberikan dampak positif bagi aset kripto. Dengan suku bunga rendah, investor cenderung mencari aset dengan imbal hasil lebih tinggi, seperti Bitcoin.

Peristiwa Ekonomi yang Mempengaruhi Pasar

Minggu ini dipenuhi berbagai peristiwa ekonomi penting yang bisa berdampak pada pasar. Investor perlu waspada karena setiap peristiwa dapat memengaruhi Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Pada 24 September, laporan mengenai Consumer Confidence & Sentiment akan dirilis. Laporan ini mengukur optimisme atau pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Jika hasilnya positif, hal ini bisa mendorong belanja dan memberikan efek baik bagi aset spekulatif seperti Bitcoin.

Di tanggal 26 September, laporan PDB kuartal kedua yang diperbarui akan menjadi sorotan. Dengan prediksi pertumbuhan mencapai 2,8%, peningkatan ini bisa memperkuat kepercayaan terhadap ekonomi AS, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada Bitcoin. Pada hari yang sama, data klaim pengangguran mingguan juga akan dirilis, dengan estimasi meningkat menjadi 224.000 .

Pernyataan Pimpinan Federal Reserve

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dijadwalkan memberikan pidato pada 26 September. Setelah pemotongan suku bunga sebesar 0,5%, pasar sangat menantikan pernyataannya yang berpotensi memengaruhi sentimen pasar kripto.

Selanjutnya, pada 27 September, laporan inflasi PCE Inti akan dirilis. Jika inflasi lebih rendah dari yang diperkirakan, kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut akan meningkat, yang bisa memberikan keuntungan bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya.