Bitcoin Melesat Lagi setelah Koreksi, Simak Prospeknya di Sini
- Kenaikan saat ini mencapai 14,24% dari harga pembukaan BTC di US$62.168 pada 1 Maret 2024, serta pertumbuhan sebesar 64,96% sejak awal tahun dari harga pembukaan di US$42.280 pada 1 Januari 2024.
Fintech
JAKARTA - Bitcoin mengalami kenaikan yang signifikan pada minggu terakhir bulan Maret 2024, setelah sebelumnya mengalami penurunan pada pertengahan pekan sebelumnya. Harga Bitcoin pulih dari level terendahnya di US$60.800 pada Rabu, 19 Maret 2024 dan kembali naik di atas US$70.000 pada awal minggu terakhir bulan tersebut, mendekati penutupan kuartal pertama tahun 2024.
Kenaikan saat ini mencapai 14,24% dari harga pembukaan BTC di US$62.168 pada 1 Maret 2024, serta pertumbuhan sebesar 64,96% sejak awal tahun dari harga pembukaan di US$42.280 pada 1 Januari 2024.
Menurut Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto, Bitcoin memiliki potensi untuk melanjutkan tren positifnya hingga menutup bulan Maret 2024 dengan baik. Jika hal ini terjadi, maka ini akan menjadi penutupan bulan yang positif yang ke tujuh secara beruntun, dimulai sejak September 2023. Hal ini menandakan konsistensi dan ketahanan pasar Bitcoin dalam menghadapi berbagai dinamika pasar.
- Di Bawah Naungan Hybe, ILLIT Akan Rilis Album Debut
- Pembangunan Selesai, Bandara Baru Sulawesi Segera Beroperasi
- China Kirim Kapal Pengangkut Gas Berteknologi Baru ke Indonesia
Panji menekankan bahwa pada hari Senin, 25 Maret 2024 dan Selasa 26 Maret 2024 pagi, harga Bitcoin naik di atas US$70.000, mencapai level US$69.898 pada pukul 08:00 WIB, dengan kenaikan 4,99% dalam 24 jam terakhir.
"Potensi BTC untuk menguji area all-time high US$73.000 dapat terjadi jika mampu bertahan di atas support US$69.000. Namun, jika terjadi penurunan di bawah level support tersebut, BTC potensi melemah ke kisaran US$66.000," kata Panji kepada TrenAsia, Selasa, 26 Maret 2024.
Pada pekan sebelumnya, terjadi arus keluar dana yang signifikan dari ETF Bitcoin, dengan total lebih dari US$888 juta minggu ini. ETF Bitcoin Spot mengalami arus keluar bersih sebesar US$51,6 juta pada hari Jumat, 22 Maret 2024 sementara GBTC mencatat arus keluar satu hari sebesar US$169 juta.
Namun, ETF (IBIT) milik BlackRock mengamati arus masuk bersih yang minimal, membantu mengurangi beberapa dampak negatif.
Penurunan harga Bitcoin pekan lalu juga dipengaruhi oleh aksi risk off sejenak oleh investor menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), yang mana Federal Reserve memilih untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 5,20%-5,50%.
Di tengah perkembangan ini, pada Selasa, 19 Maret 2024, Securities and Exchange Commission (SEC) memperpanjang waktu untuk memutuskan aplikasi ETF Ethereum spot yang diajukan oleh Hashdex dan Ark 21Shares hingga Mei 2024.
Pada minggu ini, aset kripto berbasis real world assets (RWA) mengalami performa positif berkat pengumuman dari BlackRock tentang Tokenisasi Aset dengan meluncurkan Digital Liquidity fund pada Kamis, 21 Maret 2024.
Kabar tersebut berpotensi menjadi sentimen positif bagi beberapa aset kripto berbasis RWA, seperti MKR, ICP, SNX, LINK, ONDO, dan lainnya.
Sektor real world assets (RWA) dalam kripto bertujuan untuk menghubungkan aset fisik seperti properti, saham, obligasi, dan komoditas dengan teknologi blockchain, menciptakan representasi digital.
RWA juga memperkuat keterhubungan antara dunia kripto dan nyata, mempercepat proses transaksi serta penyelesaian kontrak, dan membantu membangun ekosistem finansial yang lebih inklusif dan terhubung.
Dari sisi makro, pejabat Federal Reserve termasuk Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, dan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook memberikan wawasan penting tentang pasar pada Senin, 25 Maret 2024. Lisa Cook menekankan pentingnya hati-hati dalam pemangkasan suku bunga untuk mengatasi inflasi.
- IHSG Dibuka Melemah, Saham MAPI, BBNI dan ACES Menarik Disimak
- Saham ACES Hingga SIDO Top Gainers Kala IHSG Sesi I Turun Tipis
- Tayang di Netflix 5 April, Simak Sinopsis Drakor Parasyte: The Grey
Pidato Gubernur Fed Christopher Waller dan Ketua Fed Jerome Powell akan dipantau oleh para pelaku pasar akhir minggu ini. Data ekonomi penting juga akan dirilis pekan ini, seperti Kepercayaan Konsumen pada Selasa (26 Maret 2024) dan Produk Domestik Bruto (PDB) pada Kamis (28 Maret 2024).
Selanjutnya, Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) dan Indeks PCE Inti akan dirilis pada hari Jumat (29 Maret 2024), yang akan semakin mengarahkan ekspektasi investor mengenai keputusan suku bunga The Fed di masa depan.
Terlepas dari volatilitas pasar, optimisme terhadap potensi kenaikan Bitcoin tetap tinggi. Optimisme ini didorong oleh potensi dampak dari Bitcoin halving ke BTC yang cenderung mengalami performa positif pasca halving, sehingga dapat mendorong momentum positif ke pasar kripto global.