BKPM Girang, Realisasi Investasi di RI Tembus Rp209 Triliun
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal III-2020 tumbuh 1,8% year on year (yoy) menjadi Rp209 triliun.
Industri
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal III-2020 tumbuh 1,8% year on year (yoy) menjadi Rp209 triliun.
Dengan demikian, BPKM telah merealisasikan investasi sebesar Rp611,6 triliun atau 74,8% dari target sepanjang 2020 yakni Rp817,2 triliun.
“Kita sudah melewati masa krisis pada kuartal dua lalu, buktinya kuartal tiga mulai terlihat adanya pemulihan,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Jumat, 23 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Tidak hanya tumbuh secara tahunan, realisasi investasi hingga September 2020 juga membaik secara kuartalan yakni naik 8,9% dibandingkan kuartal II-2020.
Bahlil merinci, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp102,9 triliun, naik 2,1% yoy. Sedangkan, penanaman modal asing (PMA) tercatat Rp106,1 triliun.
Adapun, realisasi investasi pada kuartal III-2020 diketahui mampu menyerap 295.387 orang yang berasal dari 45.726 proyek investasi.
Bangkit dari Kontraksi
Secercah harapan yang tercermin pada realisasi kuartal ketiga tahun ini berbanding terbalik dengan realiasasi kuartal II-2020 yang justru kontraksi sebanyak 4,3%.
Pada kuartal lalu, realisasi investasi susut menjadi Rp191,9 triliun dari sebelumnya Rp200,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Melansir data BKPM, penurunan realisasi kuartal II-2020 bahkan lebih dalam jika dibandingkan dengan capaian kuartal I-2020 senilai Rp210,7 triliun. Sehingga, penurunan realisasi terhadap kuartal pertama tahun ini mencapai 8,9%.
“Kita sudah melewati masa terberat yakni pada kuartal II-2020,” terang Bahlil. (SKO)