Bahlil Lahadalia
Makroekonomi

BKPM: Realisasi Investasi Kuartal II-2023 Tembus Rp349,8 T

  • Capaian realisasi investasi tersebut dapat menyerap sebanyak 464.289 tenaga kerja yang berasal dari dalam negeri

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi pada kuartal II-2023 telah mencapai Rp349,8 triliun dari target tahun ini sebesar Rp1.400 triliun.

Realisasi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu atau secara year on year (yoy) sebesar 15,7%. Menurut Bahlil, capaian realisasi investasi tersebut dapat menyerap sebanyak 464.289 tenaga kerja yang berasal dari dalam negeri bukan para pekerja asing atau TKA.

“Realisasi investasi kuartal II-2023 Rp349,8 triliun, tumbuh 6,3  persen secara kuartalan dan 15,7 persen secara tahunan,” kata Bahlil dalam konferensi pers kuartal II-2023 pada Jumat, 21 Juli 2023.

Berdasarkan wilayah, realisasi investasi selama kuartal II-2023 untuk wilayah luar Jawa mencapai Rp182 triliun atau naik 15,9% yoy. Disusul wilayah Jawa Rp167,8 triliun atau naik 15,6% yoy. 

Total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh provinsi Jawa Barat sebesar Rp53,7 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta Rp43 triliun, Jawa Timur Rp31 triliun, Sulawesi Tengah Rp26,6 triliun, dan Banten Rp24,9 triliun.

Sementara itu, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun atau 53,3% dari capaian periode ini. Angka ini lebih tinggi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp163,5 triliun atau 46,7% dari capaian investasi periode ini.

Lima besar sektor yang paling banyak menyerap investasi ialah transportasi gudang dan telekomunikasi Rp43 triliun, kedua ada industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp42,4 triliun.

Ketiga ada pertambangan di angka Rp37,9 triliun, sektor perumahan kawasan industri dan perkantoran Rp30,4 triliun dan terakhir listrik gas, dan air Rp25,6 triliun.

Sedangkan, investasi PMA paling banyak masuk di sektor manufaktur khususnya industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya. Sektor ini menempati urutan pertama pada kuartal II-2023 dengan realisasi sebesar US$2,5 miliar atau setara dengan Rp37,5 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).