<p>Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengeklaim berhasil melakukan efisiensi biaya di lapangan sebesar US$500 juta hingga US$600 juta pada kuartal-I tahun 2021. / Ilustrasi. Sumber: esdm.go.id</p>
Industri

Blok Cepu Hasilkan 475 Juta Barel Minyak pada Pengapalan ke-700

  • ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melakukan pengapalan ke-700 hasil lifting minyak mentah Lapangan Banyu Urip Blok Cepu.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melakukan pengapalan ke-700 hasil lifting minyak mentah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur pada Rabu, 9 Juni 2021. Produksi cadangan minyak ini mencapai 475 juta barel atau melebihi perkiraan awal 450 juta barel.

Proyek yang digarap oleh unit usaha Exxon Mobil Indonesia ini disaksikan langsung oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin mengatakan pengapalan lifting ini merupakan milestone penting bagi ketahanan energi Indonesia. Hal ini dapat menciptakan potensi hulu minyak dan gas (migas) yang masih menjanjikan.

“Kami sampaikan penghargaan kepada Exxon Cepu atas atas upayanya menemukan cadangan minyak, dari mulai 450 juta barel hingga 940 juta barel per hari,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Rabu, 9 Juni 2021.

Blok Cepu sendiri sudah memulai produksi sejak 2016. Pada saat itu, volume produksi yang dihasilkan sebesar 160.000 barel per hari. Hingga sekarang, jumlahnya meningkat mencapai lebih dari 200.000 barel per hari.

Arifin pun berharap, kemampuan ini terus dikembangkan untuk mengoptimalkan produksi minyak dan gas di Indonesia. Tak lupa juga untuk tetap menerapkan kaidah keselamatan kerja yang baik sehingga mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Sementara itu, lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil. Angka produksinya lebih dari 220.000 barel per hari (BOPD) dan sudah berjalan selama lima tahun.

Tingkat produksi tersebut dianggap lebih tinggi dari rencana sebelumnya yang diperkirakan rata-rata produksinya sebesar 165.000 BOPD selama dua tahun.

Sebagai informasi, berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak, dari sebelumnya 450 juta barel minyak. (LRD)