Fenomena cuaca buruk yang saat ini sedang terjadi,nampak situasi air pasang dan gelombang tinggi di kawasan Tanjung Pasir, Tangerang 27 November 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional & Dunia

BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Selatan Jawa, Ini Rinciannya

  • BMKG sampaikan peringatan dini gelombang laut setinggi empat sampai enam meter berpotensi menerjang sejumlah wilayah pesisir selatan Jawa yakni Jabar, Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nasional & Dunia

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyampaikan peringatan dini gelombang laut diprakirakan setinggi empat sampai enam meter berpotensi menerjang sejumlah wilayah pesisir selatan Jawa yakni Jabar, Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

BMKG menyatakan sejumlah wilayah pesisir selatan Jawa yang dihampiri gelombang tinggi antara lain daerah Sukabumi-Cianjur, Garut-Pangandaran, Cilacap, Kebumen-Purworejo, Yogyakarta. 

Selain itu, gelombang tinggi juga diprakirakan akan terjadi di perairan Samudra Hindia selatan Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-DIY. Perlu diketahui, peringatan ini berlaku hingga Sabtu 5 Agustus 2023.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, menyampaikan bahwa tinggi gelombang laut antara lain dipengaruhi oleh pola angin. 

"Gelombang sangat tinggi itu terjadi karena faktor pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, yang umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 8-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan," jelas Teguh dikutip TrenAsia.com, Jumat 04 Agustus 2023. 

Menurutnya, gelombang tinggi yang menghampiri sejumlah wilayah pesisir selatan Jawa tersebut bahkan akan terjadi hingga Senin 7 Agustus 2023 mendatang.

"Kalau dilihat pada pemodelan gelombang, tinggi gelombang empat sampai enam meter memang berpotensi terjadi hingga Senin (7/8). Kami akan pantau, apakah gelombang sangat tinggi itu masih berpotensi terjadi atau kah akan terjadi penurunan," katanya.

Bahaya Pelayaran

Oleh sebab itu, pihaknya meminta seluruh operator sarana transportasi laut khususnya di wilayah pesisir selatan Jawa memerhatikan kondisi gelombang dan kecepatan angin. Hal itu bertujuan demi keselamatan pelayaran.

Teguh menjelaskan bahwa kecepatan angin yang melebihi dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter sangat berisiko bagi pelayaran terutama bagi perahu nelayan. Bahkan, kecepatan angin sampai lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter sangat membahayakan pengoperasian kapal tongkang.

"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas atau berwisata di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada, salah satunya dengan tidak mandi atau bermain air di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas," kata Teguh.

Lebih lanjut lagi, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi pelayaran kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter berisiko bagi pengoperasian kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.