BMKG Pastikan Kebakaran di Kilang Minyak Balongan Bukan Karena Petir

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Balongan tidak dipengaruhi oleh sambaran petir.

Hal ini dilihat berdasarkan alat monitoring lightining detector di lokasi BMKG Jakarta dan BMKG Bandung pada pukul 00.00 – 02.00 WIB pada saat kejadian, Senin, 29 Maret 2020.

“Kami telah melakukan analisa kebakaran di kilang minyak Balongan milik Pertamina sekitar pukul 00.45 WIB. Tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir,” ungkap Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono dilansir Antara, Selasa, 30 Maret 2021.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Ia menjelaskan, aktivitas monitoring dilakukan lewat alat pendeteksi petir yang terpasang di 11 stasiun BMKG. Pantauannya sendiri dilakukan dari Banten hingga Jawa Timur.

Seperti diketahui, Senin 29 Maret 2021 pukul 00.45 dini terjadi kebakaran di tangki T301G Pertamina di Balongan. Perseroan menyebut, pada saat kejadian kondisi sedang turun hujan lebat disertai petir.

Saat ini investigasi penyebab kebakaran masih dilakukan. Menurut pantauan tim Pertamina mutakhir pagi ini, api belum berhasil dipadamkan.

Meskipun demikian, sebelumnya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam konferensi daring menegaskan, pihaknya telah melakukan normal shutdown untuk mencegah perluasan kebakaran.

“Api sudah dilokalisir di sekitar tanggul. Kami fokus pada pusat nyala api sehingga bisa dipastikan api tidak akan menjalar. Selain itu, dilakukan pula pendinginan di area sekitar,” ungkapnya.