BNI Lakukan Stock Split Pertama Kalinya Sejak IPO
- Stock split atau pemecahan saham beredar BNI dilaksanakan dengan rasio 1:2.
Finansial
JAKARTA - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) resmi melakukan stock split untuk pertama kalinya sejak perseroan melaksanakan initial public offering (IPO) pada tahun 1996.
Stock split atau pemecahan saham beredar ini dilaksanakan dengan rasio 1:2, dan dengan keputusan tersebut, nilai nominal persaham seri A Dwiwarna dan seri B berubah dari Rp7.500 perlembar menjadi Rp3.750 perlembar.
Perubahan tersebut terjadi dengan ketentuan satu saham seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham seri A Dwiwarna milik Indonesia dengan nilai nominal Rp3.750 perlembar.
Kemudian, satu saham seri A Dwiwarna menjadi satu saham seri B milik Republik Indonesia dengan nominal Rp3.750 perlembar, sedangkan nilai nominal perlembar saham seri C dari Rp375 menjadi Rp187,5 perlembar.
RUPSLB memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan terkait pelaksanaan pemecahan saham perseroan.
- Kembangkan SDM dan Teknologi Industri, Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Korsel
- Gencarkan Inkusi Keuangan, OJK Terapkan Pilot Project PIKD di Wonosobo
- Jelang MotoGP Mandalika 2023, Garuda dan Citilink Ajukan Penambahan Penerbangan
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menjelaskan bahwa tindakan korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan minat investor ritel dalam berinvestasi pada saham perseroan yang memiliki kode BBNI. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan pasar modal di Indonesia.
"Dengan rasio ini, kami berharap dapat memperluas basis investor seiring dengan harga saham perseroan yang lebih terjangkau, terutama bagi investor ritel. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan likuiditas saham perseroan di Bursa Efek," kata Royke dalam konferensi pers RUPSLB BNI Tahun 2023 di Jakarta, Selasa, 19 September 2023.
Selama tiga tahun terakhir, saham BNI telah mendapatkan respons positif dari para investor. Harga saham perseroan pada 31 Agustus 2023 mencapai Rp9.175 per lembar, meningkat sebesar 79,9% dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga lebih baik dari indeks IHSG yang mengalami penurunan sebesar 3,1% YoY dan Indeks LQ-45 yang melemah 5,9% YoY pada tanggal yang sama.
Dalam hal volume perdagangan, saham BNI memiliki rata-rata volume transaksi harian sebesar Rp256 miliar selama periode Januari hingga Agustus 2023. Royke menegaskan bahwa aksi korporasi ini tidak akan berdampak pada kecukupan modal dan kinerja keuangan perseroan serta tidak akan menyebabkan dilusi saham.
Dengan pemecahan saham ini, jumlah lembar saham perseroan yang beredar akan meningkat secara proporsional, sementara nilai nominal dan nilai pasar per lembar saham akan menyesuaikan secara proporsional.
Selain pemecahan saham, RUPSLB juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Agus Dermawan Wintarto Martowardojo pemberhentian sebagai Komisaris Utama BNI dan digantikan oleh Pradjoto. Pradjoto sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama BNI.
Pahala Nugraha Mansury juga diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama BNI, dengan latar belakang sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
- 11 Rekomendasi Tempat Wisata di Wonosobo yang Wajib Dikunjungi
- Pembangunan Pabrik Petrokimia di Cilegon Diproyeksikan Selesai Maret 2025
- Kuota CPNS Nihil, Pemkab Temanggung Siapkan 377 Formasi PPPK Guru
Berdasarkan keputusan RUPSLB, maka susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,
- Wakil Komisaris Utama Pahala Nugraha Mansury,
- Komisaris Independen Sigit Widyawan,
- Komisaris Askolani,
- Komisaris Independen Asmawi Syam,
- Komisaris Susyanto,
- Komisaris Independen Iman Sugema,
- Komisaris Independen Septian Hario Seto,
- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,
- Komisaris Fadlansyah Lubis, dan
- Komisaris Robertus Billitea,
Sedangkan untuk susunan Direksi Perseroan, yakni sebagai berikut:
- Direktur Utama Royke Tumilaar,
- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,
- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,
- Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,
- Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,
- Direktur Risk Management David Pirzada,
- Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,
- Direktur Network & Services Ronny Venir,
- Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,
- Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan,
- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom, dan
- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.