BNI Salurkan Kredit UMKM untuk Diaspora Indonesia Senilai Rp2,49 Triliun pada 2021
- Bank BNI telah menyalurkan kredit untuk diaspora Indonesia pelaku UMKM senilai Rp2,49 triliun pada 2021.
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung pemerintah untuk melakukan pendalaman terhadap peluang bisnis perdagangan internasional untuk menjadi perbankan internasional.
Salah satunya dilakukan BNI dengan penyaluran kredit untuk diaspora Indonesia di luar negeri melalui program Xpora.
Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan melalui jaringan internasional dan kantor cabang yang berada di luar negeri, BNI berupaya menjangkau diaspora pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- Minta Restu Rights Issue dan Tambah Modal Dasar, Bank Oke Gelar RUPSLB 11 Mei
- Naik Tipis, Porsi Pendapatan Fee Based Perbankan Capai 5,54 Persen di Kuartal I-2022
- BI Tahan Suku Bunga Acuannya di 3,5%
- Wow! Telkom Buka 250 Posisi Lowongan dan Langsung Menjadi Karyawan Tetap
“Sepanjang tahun 2021, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,49 triliun melalui program Xpora. Tidak hanya itu saja, BNI berupaya untuk mendorong perusahaan dan UMKM untuk menjual produk yang dimiliki ke luar negeri,” kata Henry, dikutip dari laman resmi, Rabu, 20 April 2022.
Dengan menjual produk perusahaan dan UMKM ke luar negeri, akan membawa nasabah BNI go global. Sehingga perusahaan Indonesia dapat mengeskpor lebih banyak produk Indonesia.
Program diaspora ini membantu UMKM dan eksportir untuk dapat memperluas pasar di luar negeri dan mencari pembeli atau konsumen yang terutama berasal dari diaspora yang terdapat pada negara masing-masing.
BNI juga berupaya untuk mempertemukan eksportir dan importir melalui suatu bisnis yang akan menumbuhkan kepercayaan antara kedua pihak sehingga transaksi dapat terrealisasikan.
Konsul Bidang Ekonomi KJRI Hongkong, Slamet Noegroho menambahkan, situasi global dalam kondisi pandemi COVID-19 dan adanya geopolitik dapat mempengaruhi perdagangan dunia. Namun, pada tahun 2020-2021 situasi global tersebut tidak mempengaruhi Indonesia dalam perdagangan bilateral dengan dunia Internasional.