BNI Sambut Hangat Insentif PPN Pembelian Rumah, Begini Strateginya
- Di samping bekerja dengan Perumnas, BNI juga terus proaktif mengoptimalkan kanal digital dalam rangka mempermudah akses produk KPR bagi masyarakat melalui platform BNI DigiGriya.
Perbankan
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimistis adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) akan memberikan dorongan yang lebih tinggi kepada masyarakat untuk melakukan pembelian rumah.
Perlu diketahui, insentif pemerintah ini akan menanggung 100% PPN DTP pada pembelian rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar, dan berlaku mulai November 2023. Adapun kebijakan pemerintah memberikan insentif tersebut, lantaran terjadi penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor perumahan sebesar 0,67% dan konstruksi turun 2,7%.
Salah satu program kredit pemilikan rumah (KPR) yang dimiliki perbankan dengan kode emiten BBNI ini adalah BNI Griya. Tak ayal, adanya insentif PPN DTP dapat mendorong pertumbuhan kredit rumah BNI yang ditargetkan sebesar 9% pada 2023 dan di atas 10% pada tahun berikutnya.
- Kinerja Sektor Alat Berat Grup Astra Terdampak Rendahnya Kontribusi Bisnis Pertambangan
- Daftar Lengkap Tim Pemenangan Anies-Cak Imin
- Jadi Komut PGN, Amien Sunaryadi Gantikan Peran Arcandra Tahar yang Bergeser ke PLN
Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan menyampaikan perseroan menilai kebijakan insentif tersebut akan berdampak terhadap meningkatnya minat masyarakat untuk memiliki rumah sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis KPR perbankan.
Terlebih, kata Putrama sapaan akrabnya, segmen yang ditargetkan oleh pemerintah adalah primary market yang kebutuhannya masih sangat tinggi. Lebih lanjut, BNI menilai implementasi kebijakan insentif PPN sebelumnya yang berlaku pada 2021-2022 telah memberikan dampak terhadap peningkatan permintaan KPR di kisaran 5% hingga 20%.
“Tentu dampak positif dari insentif kali ini akan sama dan bahkan bisa lebih baik karena kondisi pasarnya juga sangat baik. Kami pun akan terus mendorong pertumbuhan BNI Griya yang pada 2023 ditargetkan tumbuh di atas 10%, dan di tahun depan kami berharap tren yang positif ini dapat berlanjut," kata Putrama dalam keterangan tertulis pada, Rabu, 15 November 2023.
Putrama menegaskan bahwa perseroan terus bekerja sama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) dan pengembang properti lainnya. Tujuannya adalah untuk terus memenuhi kebutuhan pengurangan backlog nasional.
Di samping bekerja dengan Perumnas, BNI juga terus proaktif mengoptimalkan kanal digital dalam rangka mempermudah akses produk KPR bagi masyarakat melalui platform BNI DigiGriya.
"Lewat platform ini, nasabah dapat dengan mudah melakukan pencarian properti di wilayah mana pun dan kapan pun. Selain itu nasabah juga dapat langsung terhubung dengan tenaga pemasar untuk konsultasi serta langsung terhubung dengan e-form BNI untuk pengajuan KPR. Semua terintegrasi dalam 1 platform saja," tutupnya.
Indeks Permintaan Properti
Data dari Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat perlambatan pertumbuhan penjualan properti secara menyeluruh pada kuartal II-2023. Maka tak salah, jika perbankan menyambut baik PPN DTP rumah yang baru saja disahkan pemerintah.
Tercatat bahwa indeks permintaan properti komersial untuk kategori penjualan pada kuartal II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 0,36% secara tahunan year on year (yoy). Akan tetapi angka itu menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 0,58% yoy pada kuartal I-2023.
Peningkatan ini terutama dipicu oleh permintaan dari segmen perkantoran di DKI Jakarta dan kompleks pergudangan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), yang didominasi oleh sektor logistik, cold storage, dan food and beverage (F & B).
Di sisi lain, pertumbuhan pasokan untuk kategori penjualan juga mengalami perlambatan, dengan indeks pasokan menurun dari 0,83% yoy pada kuartal I/2023 menjadi 0,25% yoy pada kuartal II-2023.