<p>Nasabah melakukan transaksi di salah satu cabang Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

BNI Securities Resmi Kantongi Izin Operasional dari Otoritas Singapura

  • Entitas anak BBNI, PT BNI Securities Pte Lte (BSPL) kini mengantongi izin operasional dari Monetary Authority of Singapore (MAS).
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) semakin menajamkan lini bisnis internasionalnya. Entitas anak BBNI, PT BNI Securities Pte Lte (BSPL) kini mengantongi izin operasional dari Monetary Authority of Singapore (MAS).

Dengan demikian, lini bisnis sekuritas milik BNI secara resmi bisa beroperasi di Negeri Singa. Untuk diketahui, entitas usaha ini sahamnya dimiliki 100% oleh BBNI.

Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan seluruh proses hukum pendirian usaha telah mendapatkan izin dari otoritas setempat.

“BSPL telah memperoleh Capital Market Services License - for dealing in capital markets products dari Monetary Authority of Singapore, yang berlaku sebagai izin usaha bagi BSPL berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Singapura," ucap Mucharom dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 13 September 2021.

BSPL memiliki kantor yang beralamat di Prudential Tower, Singapura. Pendirian entitas usaha internasional ini telah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) BNI pada 2021.

Sebelumnya, Direktur Treasury & International BNI Henry Panjaitan mengatakan perseroan telah diberi mandat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan bisnis internasional.

Selain punya peluang bisnis yang prospektif, strategi ini dinilai penting untuk membantu diaspora Indonesia mendapatkan akses layanan keuangan formal.

BNI diketahui telah memiliki enam kantor di luar negeri, yakni Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, Osaka, hingga New York.

“BNI ini punya tiga pilar kekuatan, majority stakeholder kita yakni pemerintah sangat penting dan alhamdulillah ini sangat kuat,” ucap Henry dalam diskusi virtual belum lama ini.

Sebanyak 50% dari debitur BNI berada pada segmen wholesale. Meski begitu, bedanya dengan Bank Mandiri, BNI membidik korporasi dan anak usaha yang sudah multinasional.

Henry juga mengatakan BNI tengah menggodok peningkatan kredit skala UMKM bagi diaspora Indonesia. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan skala bisnis diaspora di berbagai negara.

“Diaspora yang ada 7 juta di seluruh dunia akan menjadi market bagi BNI. Kita juga bisa membangun global partnership dengan mitra bisnis potensial di luar negeri,” jelas Henry.