BNI Terbitkan Green Bond Rp5 Triliun, Ini Proyek-Proyek Hijau yang Diincar
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkuat komitmen di segmen green banking dengan menawarkan obligasi korporasi berwawasan lingkungan (green bond) sebanyak Rp5 triliun.
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkuat komitmen di segmen green banking dengan menawarkan obligasi korporasi berwawasan lingkungan (green bond) sebanyak Rp5 triliun.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan, green banking merupakan salah satu sektor yang strategis bagi BNI karena bermanfaat bagi kestabilan dan keberlanjutan ekonomi jangka panjang, debitur, serta mitra yang dapat diajak untuk mendorong terwujudnya green ekonomi di Indonesia.
“Green Ekonomi merupakan salah satu komitmen jangka panjang BNI yang tentunya seluruh Penawaran Umum Green Bond ini akan kami gunakan untuk pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan)," kata Adi, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis, 12 Mei 2022.
- Ini Deretan PNS yang Bakal Bisa Kerja dari Mana Saja (WFA)
- Kembali Terseok-Seok, IHSG Berakhir Kontraksi 2,12 Persen ke Level 6.671
- Lewat Anak Usaha, United Tractors (UNTR) Tambah Modal ke Tuah Turangga Agung
- Dampak Sanksi AS-Eropa ke Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak ke US$107,51 per Barel
Kategori KUBL antara lain proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam dan penggunaan tanah yang berkelanjutan.
Serta, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, serta pertanian berkelanjutan.
Sehubungan dengan pembiayaan KUBL, BNI telah menyusun Kerangka Kerja Green Bond (Green Bond Framework) yang didalamnya terdapat pengaturan mengenai mekanisme pemilihan proyek (project selection) dan penggunaan dana serta mekanisme pelaporan yang diperoleh dari Penawaran Umum Green Bond.
Ke depan, pembiayaan hijau ini diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial melalui pembiayaan UMKM dengan total portofolio mencapai Rp115,2 triliun. Selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan sebesar Rp10,3 triliun, pengelolaan polusi sebesar Rp6,8 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp23,3 triliun.