BNPB Antisipasi Puncak Kemarau dan Awal Musim Hujan 2021
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pun mengantisipasi dampak puncak kemarau dan awal musim hujan 2021.
Nasional
JAKARTA - Indonesia segera memasuki periode puncak musim kemarau. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pun mengantisipasi dampak puncak kemarau seperti kebakaran lahan dan hutan (karhulta).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, BNPB salah satunya menggelar kegiatan Gelar Kesiapan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghadapi potensi bencana musim kemarau dan sekaligus persiapan memasuki awal musim hujan.
"Komunikasi menjadi hal krusial pada saat situasi tanggap darurat. Teknologi komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian informasi bencana, dimana jaringan komunikasi sering kali terputus. Dibutuhkan teknologi yang memadai, cepat, dan tepat serta pelibatan berbagai pihak terkait," ujarnya dalam keterangan kepada TrenAsia.com, Selasa, 17 Agustus 2021.
- 10 Bank Pemilik Aset Terbesar di Indonesia 2021, Bank Mandiri Kudeta BRI
- Raup Pendapatan Rp4,14 Triliun dari Jual Perhiasan Emas, Hartadinata Untung Rp171 Miliar
- Tarif Tes PCR Resmi Turun 45 Persen, Ini Rincian Harga untuk Jawa dan Luar Jawa
Dia menyebut bahwa teknologi Informasi dan komunikasi ini diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana. Salah satunya untuk mengirimkan data dan situasi riil di lapangan secara tepat dan akurat.
Bersamaan dengan itu, personel di lapangan juga perlu meningkatkan kapasitasnya dalam mengoperasikan peralatan TIK dalam misi penanggulangan bencana.
Merujuk pada analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau 2021 diprediksi akan segera terjadi pada bulan Agustus ini.
Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan akan mengalami kenaikan angka kejadian.
Untuk mengantisipasinya, kata dia, BNPB menyiapkan lima perangkat TIK seperti Mobil Komunikasi Satelit (Komob), Fly Away, ACU 1000, Radio Codan, dan eLTE Rapid System.
Fungsi dari teknologi tersebut antara lain untuk menyediakan koneksi internet, radio komunikasi, dan interkoneksi perangkat komunikasi. Menurut dia, beberapa teknologi tersebut sudah tersebar ke daerah, salah satunya Mobil Komunikasi Satelit.
"Mobil tersebut sudah tersedia di seluruh 34 BPBD tingkat provinsi di Indonesia," katanya.*