boba.jpg
Korporasi

Boba King Bidik Dana Rp39,2 Miliar Lewat IPO, Begini Kondisi Keuangan dan Strategi Perseroan

  • Produsen berbagai varian produk dengan merek Boba King, PT Formosa Ingredient Factory Tbk tengah menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menggunakan kode saham (ticker) BOBA.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Produsen berbagai varian produk dengan merek Boba King, PT Formosa Ingredient Factory Tbk tengah menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menggunakan kode saham (ticker) BOBA.

Berdasarkan prospektus yang dirilis pada laman e-IPO, Selasa, 5 Oktober 2021, perseroan menawarkan 140 juta lembar saham baru atau setara dengan 12,11% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nominal Rp50 per saham.

Perseroan mematok harga pelaksanaan sebesar Rp250 – Rp280 per lembar saham. Dengan begitu, Formosa Ingredient Factory berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp35 miliar hingga Rp39,2 miliar melalui aksi korporasi tersebut.

Rencananya, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, sebagai pembelian bahan baku, bahan penunjang, dan biaya operasional.

Selain itu, dana hasil emisi juga akan digunakan BOBA sebagai biaya pemasaran untuk memperluas jaringan pemasaran dengan pendistribusian ke daerah-daerah lain serta promosi-promosi yang dilakukan ke daerah lain guna mendukung pertumbuhan perseroan ke depannya

PT Victoria Sekuritas Indonesia ditunjuk perseroan sebagai penjamin pelaksana emisi dalam penawaran umum perdana tersebut.

Formosa Ingredient Factory didirikan pada 2016 dan memiliki kegiatan usaha utama pada bidang produksi produk tapioca pearl, topping jelly, popping boba, premium sauce, syrup dan premix powder 

Selain produk-produk tersebut, perseroan juga berencana akan menambah varian produk yaitu caramel sauce dan popping boba, dengan masih menggunakan merek dagang yang sama, yaitu Boba King.

Hingga periode Agustus 2021, Formosa Ingredient Factory mencatat pendapatan sebesar Rp46,7 miliar. Nilai tersebut tumbuh 6,45% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp43,87 miliar.

Senada dengan hal tersebut, laba bersih tahun berjalan perseroan turun 11,5% yoy menjadi Rp11,31 miliar per 31 Agustus 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, dengan nilai Rp12,78 miliar.

Perseroan juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerja ke depan. Di antaranya memperkuat sumber daya manusia (SDM), memperbanyak pelanggan kunci, promosi melalui platform online, serta mengembangkan produk baru.

Jadwal IPO Sementara

Masa Penawaran Awal: 5 – 11 Oktober 2021

Tanggal Efektif: 21 Oktober 2021

Perkiraan Masa Penawaran Umum: 22 – 28 Oktober 2021

Perkiraan Penjatahan: 28 Oktober 2021

Perkiraan Distribusi Saham: 29 Oktober 2021

Perkiraan Pencatatan di BEI: 1 November 2021