Bobby: Masalah UMKM Bukan di Produk, Tapi Manajemen
- Wali Kota Medan Bobby Nasution menilai permasalahan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bukan disebabkan kualitas produk yang buruk, melainkan kurangnya manajemen keuangan yang memadai.
Nasional
JAKARTA - Wali Kota Medan Bobby Nasution menilai permasalahan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bukan disebabkan kualitas produk yang buruk, melainkan kurangnya manajemen keuangan yang memadai.
“Produk-produk UMKM di Medan memiliki kualitas yang sangat baik. Masalah yang perlu diatasi adalah kurangnya keterampilan dalam manajemen keuangan,” kata Bobby, dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama antara PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Pemko Medan untuk Mendukung Digitalisasi UMKM pada Rabu, 18 Oktober 2023 di Tiara Convention Center.
Ketika Bobby Nasution menunjukkan contoh buruknya manajemen keuangan UMKM di hadapan ratusan pelaku UMKM yang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman, ia menjelaskan masalah tersebut terjadi karena tidak adanya pemisahan antara dana usaha dan keuangan rumah tangga.
- BRIN Dorong Indonesia Jadi Pemasok Hidrogen Hijau ke Pasar Global
- Resmi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Punya Harta Rp29 Miliar
- Berkat LRT Jabodetabek, Harga Rumah di Bekasi Naik 5,3 Persen
“Bercampurnya uang usaha dengan dana kebutuhan rumah tangga ini membuat pelaku UMKM tidak bisa mengetahui secara pasti dan rinci keuntungan yang diperoleh,” ujarnya, dalam kegiatan yang dihadiri direksi PT Bank CIMB Tbk antara lain Noviady Wahyudi dan Trisna Lucia Mauliaty Siahaan.
Bobby menyatakan, langkah yang perlu diambil oleh pelaku UMKM saat ini adalah mengelola keuangan dan menyusun pembukuan dengan baik. Salah satu cara yang paling mudah yaitu menggunakan teknologi otomatis dari penggunaan uang digital.
“Dengan pembayaran digital, semua transaksi akan secara otomatis tercatat, termasuk pengeluaran, pemasukan, dan saldo, sehingga tidak perlu repot-repot mencatatnya,” ujar Bobby.
“Kita memang harus beralih dari konvensional ke digital. Dan ingat, konsumen UMKM bukan hanya masyarakat Medan, tapi juga masyarakat seluruh dunia,” sambungnya.
Karena itulah, Bobby Nasution, Pemko Medan menyambut baik nota kesepahaman yang mendukung digitalisasi UMKM ini. Menurutnya, literasi digitalisasi kepada pelaku UMKM memang harus terus dilakukan, di samping pemberian Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah dan tanpa agunan.
Sebelumnya, Kuasa Direksi PT Bank CIMB Niaga Tbk yang turut menandatangani nota kesepahaman tersebut. Noviady Wahyudi mengungkapkan rasa hormat mereka karena dapat bermitra dengan Pemko Medan yang sangat peduli terhadap pertumbuhan UMKM.
Noviady menyatakan, kerjasama ini sesuai dengan usaha mendukung pemerintah dalam menyediakan layanan pembayaran digital, memperluas akses keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi. CIMB Niaga yakin bahwa kerjasama antara kedua institusi ini akan membawa manfaat besar bagi para pelaku UMKM.
- Ganjar–Mahfud Naik Eks Mobil Presiden Soekarno Saat Daftar ke KPU
- Dibanderol Rp1,3 Juta, Apple Rilis Produk Apple Pencil USB-C Baru
- Harum Energy Suntik Anak Usaha Rp4,7 Triliun Garap Proyek Nikel di Weda Bay
“Kami mengajak para pemilik merchant UMKM untuk memanfaatkan OCTO Merchant yang memiliki sejumlah kelebihan. Beberapa di antaranya, kemudahan penggunaan aplikasi, kemampuan menerima pembayaran dari berbagai aplikasi uang elektronik dan perbankan melalui QRIS,” ujar Noviady.
“Informasi promo yang lengkap, hingga menyediakan laporan penjualan yang dapat diakses secara real-time, sehingga pengelolaan administrasi penjualan menjadi lebih mudah dan efisien," tutupnya.