<p>Rumah murah bersubsidi. / Pu.go.id</p>
Gaya Hidup

Bogor dan Tangsel Jadi Incaran, Ini Kisah Perjuangan Membeli Rumah KPR Murah

  • Survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 menyebutkan 85% responden menyatakan bahwa lokasi adalah faktor utama yang dipertimbangkan ketika akan membeli hunian. Selain itu 47% responden juga menginginkan hunian yang memiliki kedekatan dengan fasilitas transportasi umum dan 47% responden ingin rumah yang memiliki waktu tempuh 5 hingga 10 menit menuju sarana transportasi umum.

Gaya Hidup

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Memiliki rumah adalah impian masyarakat. Namun, membeli rumah secara tunai maupun lewat skema kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan yang murah, tidaklah mudah dan butuh perjuangan.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengatakan survei yang dilakukan menunjukkan dengan berbekal kegigihan banyak dari keluarga muda yang mampu membeli rumah.

Marine memberi contoh pasangan keluarga muda Bagus Raharjo Hariputro dan Anggita Jogi Hutabarat dengan modal kegigihan dan tak pantang menyerah berhasil mengantarkan mereka memiliki rumah. Lokasinya di Perumahan Serpong Terrace, Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

“Keluarga muda ini membeli di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, karena selain sudah merasa familiar dengan daerah tersebut. Juga dekat dengan Stasiun Rawa Buntu,” jelas Marine dalam keterangan tertulis, Sabtu, 26 September 2020.

Cerita tersebut sejalan dengan hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020. Hasilnya, 85% responden menyatakan bahwa lokasi adalah faktor utama yang dipertimbangkan ketika akan membeli hunian. Selain itu 47% responden juga menginginkan hunian yang memiliki kedekatan dengan fasilitas transportasi umum dan 47% responden ingin rumah yang memiliki waktu tempuh 5 hingga 10 menit menuju sarana transportasi umum.

Pencarian rumah baru di kawasan BSD memang memiliki konsekuensi tersendiri dalam hal harga beli. Karena berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2020, hunian di kawasan Tangerang Selatan memang tercatat memiliki harga paling tinggi di kawasan pinggiran Jakarta. Median harga rumah tapak di Tangerang Selatan adalah Rp17,8 juta per meter persegi.

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Sebab, saat ini merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Ilustrasi rumah murah bersubsidi dalam program Tapera. / Facebook @ppdpp.pupr

Rumah Murah

Lain lagi dengan cerita Wawan. Wawan mengungkapkan perjuangannya mencari rumah dan bagaimana Bank Indonesia (BI) checking atau kini lebih dikenal sebagai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sempat mengganjal mimpinya untuk memiliki rumah.

“Wawan bisa memiliki rumah setelah melihat panduan membeli rumah di situs kami,” jelas Marine.

Portal properti memang menjadi salah satu sarana para pencari rumah untuk mendapatkan informasi hunian yang mereka cari. Hal ini juga sejalan dengan hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020. Hasilnya, 58% responden mencari informasi rumah yang akan dibeli melalui portal properti daring. Kemudian, 38% responden lainnya melalui blog atau artikel daring serta 23% responden lainnya memanfaatkan tur virtual maupun video dari properti yang diincar.

Akhirnya pada tahun 2017, Wawan pun memberanikan diri untuk membeli rumah di pameran properti. Saat itu, tanda jadi sebesar Rp1,5 juta yang dibayarkan di pameran. Setelah DP lunas, berlanjut ke proses akad kredit. Kemudian, rumah impian Wawan pun mulai dibangun pihak pengembang yang selesai pada akhir tahun 2018 lalu. Rumah impian yang dimiliki Wawan ini berada di Perumahan Samasta Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Bogor.

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2020, kawasan Bogor adalah salah satu wilayah yang banyak diincar oleh pembeli. Konsumen kalangan menengah dan menengah bawah di wilayah penyangga Jakarta mengincar Bogor karena harganya relatif rendah. Namun, memiliki sarana transportasi yang lebih memadai dan lebih beragam. Median harga rumah tapak di kawasan Bogor mencapai Rp8,7 juta per meter persegi.

“Dua cerita tersebut adalah sebagian dari beberapa cerita yang dikumpulkan oleh Rumah.com sebagai inspirasi yang sangat relevan dengan perjalanan para pencari rumah yang lain. Selain itu masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Rumah.com terus memelihara optimisme para pencari rumah karena hanya Rumah.com yang percaya anda semua bisa punya rumah. Rumah.com juga membuka kanal media sosialnya bagi mereka yang ingin berbagi perjalanan memiliki rumah idaman,” kata Marine. (SKO)