Boikot Produk Israel Bisa Jadi Momentum Perkuat Konsumsi Produk dalam Negeri
- Pemerintah berharap bahwa gerakan boikot ini akan menjadi momentum untuk mendorong masyarakat lebih mendukung produk-produk dalam negeri, meningkatkan daya saing industri lokal, dan menciptakan lapangan kerja.
Nasional
JAKARTA - Seruan untuk melakukan boikot terhadap produk Israel dan Produsen yang secara terang-terangan mendukung serangan Israel di Gaza terus berkembang di berbagai platform media sosial, termasuk di Indonesia.
Gerakan ini telah menjadi sorotan utama dan mendapat dukungan yang luas dari masyarakat yang peduli terhadap situasi di Palestina. Selain menjadi bentuk solidaritas, aksi boikot produk Israel yang mendapat sorotan di media sosial juga merupakan momen yang baik untuk memperkuat industri dalam negeri.
Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengungkapkan bahwa ajakan untuk boikot produk Israel juga membantu upaya pemerintah dalam mengendalikan impor barang asing ke dalam negeri.
"Di sosmed ada ajakan-ajakan untuk memboikot beberapa produk, ya mudah-mudahan itu akan menjadi momentum yang bagus bagi kita untuk memperkuat pengetatan arus barang karena kita masih impor beberapa produk," ujar Putu Rabu, 1 November 2023.
Pemerintah berharap bahwa gerakan boikot ini akan menjadi momentum untuk mendorong masyarakat lebih mendukung produk-produk dalam negeri, meningkatkan daya saing industri lokal, dan menciptakan lapangan kerja.
- Jaga Ekonomi Nasional Jelang Tahun Politik, Ini Wejangan Jokowi
- Rekayasa Keuangan Tetap Ancam Sektor Perbankan dan Industri Keuangan
- Jaga Inflasi, Bali Bangun Pasar Induk Tahun Depan
Putu mengungkap pemerintah terus berusaha mendorong agar produk-produk yang diproduksi dalam negeri dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pasar dalam negeri. Hal ini adalah langkah penting untuk memperkuat ekonomi dalam negeri sekaligus memberikan dukungan bagi gerakan boikot yang tengah berkembang.
Aksi boikot ini diklaim menjadi salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan oleh masyarakat yang peduli dengan kondisi Palestina, selain donasi dan doa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus bertambah dan membiarkan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina terus berlangsung. Indonesia juga secara tegas mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli (Baptist), yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, yang menewaskan ratusan korban sipil tak berdosa.
Dengan dukungan masyarakat dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, boikot produk Israel menjadi bukti nyata solidaritas Indonesia terhadap Palestina. Selain itu, gerakan ini juga merupakan kesempatan untuk menggerakkan ekonomi dalam negeri dan mendorong pertumbuhan industri nasional.