fab-500.jpeg
Dunia

Bom Rusia Ini Terbukti Menjadi Pengubah Permainan di Perang Ukraina

  • Bersamaan dengan drone, rudal, dan artileri Rusia, bom luncur ini telah menambah kekuatan destruktif baru pada kampanye Rusia di Ukraina timur.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Angkatan udara Rusia telah secara dramatis meningkatkan efektivitasnya dalam perang Ukraina dengan meningkatnya penggunaan bom luncur. Sebuah langkah yang berkontribusi terhadap keberhasilan Moskow di medan perang baru-baru ini.

Banyaknya bom era Soviet yang mampu membawa hingga setengah ton bahan peledak telah dilengkapi dengan sayap dan sistem panduan. Teknologi yang menjadikan bom bisa terbang lebih jauh dan lebih akurat. Hal ini memungkinkan jet Rusia yang melepaskan bom tersebut untuk beroperasi jauh dari sistem antipesawat Ukraina.

Bersamaan dengan drone, rudal, dan artileri Rusia, bom luncur ini telah menambah kekuatan destruktif baru pada kampanye Rusia di Ukraina timur. Dan ini seperti terlihat dalam penaklukan kota Avdiivka. Sebuah kemenangan besar pertama Rusia dalam hampir satu tahun.

Dalam pandangan Ukraina upaya paling efektif untuk melawan ancaman Rusia yang kian melimpah ini, masih jauh dari harapan. Harapan itu adalah pesawat tempur F-16 yang diidam-idamkan oleh negara tersebut.

Dengan bom luncur yang pertama kali dikerahkan tahun lalu Moskow telah menemukan solusi efektif terhadap kemampuan Ukraina menolak superioritas udara Rusia sejak awal perang. Meskipun Ukraina memiliki pertahanan udara dan beberapa pesawat tempur, bom luncur memungkinkan Rusia untuk menyerang dari jarak yang lebih jauh.

Sangat Merusak

Bom-bom tersebut juga memiliki daya rusak yang sangat tinggi. juru bicara militer Ukraina timur Dmytro Lykhovii mengatakan bom-bom ini menghancurkan rumah-rumah dan fondasi yang dapat digunakan untuk benteng pertahanan. Pasukan Ukraina juga menggunakan bom dipandu. Termasuk Joint Direct Attack Munition (JDAM) buatan Amerika. Namun persediaannya jauh lebih sedikit.

Bom luncur Rusia baru-baru ini membuktikan kegunaannya yang mematikan pada bulan lalu di Avdiivka. Senjata ini memainkan peran utama dalam merebut kota tersebut dan mengubahnya menjadi bom yang menghitam.

Dalam akun yang diposting di situs media sosial Telegram selama pertempuran, Maksym Zhorin dari Brigade Penyerang Terpisah ke-3 Ukraina menggambarkan bagaimana 60 hingga 80 bom luncur menghantam wilayahnya setiap hari.  

“Bom-bom ini benar-benar menghancurkan posisi apapun. Semua bangunan dan struktur akan berubah menjadi lubang setelah kedatangan satu bom saja,” katanya dikutip the Washington Post 14 Maret 2024.

Direktur konsultan pertahanan Rochan yang berbasis di Polandia Konrad Muzyka mengatakan sejak pertengahan Desember jumlah serangan udara Rusia terhadap posisi Ukraina sebagian besar dilakukan dengan bom luncur . “Dan jumlahnya telah meningkat secara signifikan,” katanya.

Berdasarkan angka dari angkatan darat Ukraina,  sejak Januari serangan udara Rusia di garis depan secara rutin melebihi 100 serangan dalam sehari. Kemudian menjadi hampir 160 serangan terjadi selama empat hari sebelum Avdiivka jatuh. 

Dan Rusia tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk serangan tersebut. Mereka memiliki banyak bom ini dan mereka tidak akan segera kehabisan. 

Blogger militer Rusia Military Informant pada awal Januari mengkonfirmasi pesawat Rusia mengalami peningkatan signifikan dalam tingkat penggunaan bom udara di posisi Ukraina. Terutama di sekitar Avdiivka. I”ni secara harfiah tidak memungkinkan Angkatan Bersenjata Ukraina  bertahan hidup dan menyebabkan kerugian besar dalam hal tenaga kerja dan wilayah.”

Amunisi ini semakin menjadi masalah bagi Ukraina. Konstruksi besi yang berat dari bom tersebut membuatnya hampir mustahil untuk ditembak jatuh. Hal ini  karena sistem pertahanan udara dikalibrasi untuk mendeteksi rudal dan roket yang terbang dengan lintasan yang berbeda. Dibandingkan untuk melawan bom pesawat.

Mykola Bielieskov, seorang analis militer di Institut Nasional untuk Studi Strategis yang dikelola pemerintah di Kyiv mengatakan mereka melawannya dengan sarana yang terbatas. Namun menurut Bielieskov pada akhirnya salah satu cara terbaik untuk memperbaiki situasi di Ukraina adalah dengan pesawat F-16. Saat ini pilot Ukraina sedang dilatih untuk terbang dan dapat menggunakan pesawat itu pada musim panas menatang.

Dia menyebut F-16 dengan modifikasi terbaru dari rudal udara-ke-udara AIM-120 kemungkinan akan meningkatkan risiko terhadap jet Rusia. Terutama ketika mereka melepaskan bom atau kembali ke pangkalan.

Ukraina menanggapi penggunaan bom ini dengan menggeser sistem pertahanan udara mereka lebih dekat ke garis pertempuran. Pasukan pertahanan udara Ukraina mengaku meraih sejumlah keberhasilan dengan strategi ini. 

Mereka mengklaim telah menjatuhkan 15 pesawat militer Rusia. Termasuk 10 pesawat pembom tempur Su-34, dua pesawat tempur Su-35 dan pesawat peringatan dini dan kontrol A-50 pada bulan Februari. Beberapa di antaranya diakui oleh pihak Rusia. Namun sebagian lagi tidak dapat diverifikasi secara independen.