<p>Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Boncos! Mahaka Radio Integra (MARI) Punya Erick Thohir Rugi Rp44,92 Miliar Sepanjang 2020

  • Akibat pendapatan anjlok, emiten media milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ini berbalik rugi pada periode tahun lalu.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencatat kinerja negatif sepanjang 2020. Akibat pendapatan anjlok, emiten media milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir ini berbalik rugi pada periode tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2020 yang dirilis Rabu, 25 Agustus 2021, perseroan membukukan pendapatan bersih sebanyak Rp72,88 miliar. Jumlah tersebut anjlok 51,38% year-on-year (yoy) dari Rp149,90 miliar pada tahun sebelumnya.

Rinciannya, iklan program turun 30,37% secara tahunan dari RpRp92,80 miliar menjadi Rp64,62 miliar. Iklan spot ambles 52,40% yoy menjadi Rp29,39 miliar dari Rp61,75 miliar. Kemudian iklan adlibs juga merosot 53,42% yoy dari Rp36,30 miliar menjadi hanya Rp16,91 miliar.

Sementara itu, pendapatan MARI dari event off-air juga mengalami penurunan sebesar 60,45% secara tahunan menjadi Rp3,99 miliar sepanjang pandemi 2020, dibandingkan tahun sebelumnya, Rp10,08 miliar. Namun, pendapatan lain-lain naik tipis 2,92% yoy menjadi Rp9,88 miliar.

Dengan catatan tersebut, perseroan membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp44,92 miliar. Perolehan tersebut berbandingkan terbalik dengan realisasi tahun 2019, di mana MARI mendapatkan laba bersih sebanyak Rp34,10 miliar.

Hingga akhir Desember 2020, total liabilitas perseroan ikut menebal menjadi Rp120,52 miliar berbanding dengan Rp107,85 miliar pada periode tahun sebelumnya. Di sisi lain, jumlah ekuitas menipis secara tahunan menjadi Rp317,12 miliar dari Rp355,14 miliar per 31 Desember 2019.

Pada periode yang sama, kas dan setara kas naik dari Rp10,78 miliar pada 2019, menjadi Rp34,04 miliar. Sehingga, jumlah keseluruhan aset emiten radio ini turun menjadi Rp317,12 miliar dari Rp355,14 miliar pada akhir tahun 2019.