Borong Rp1,36 Triliun Saham IPO Bukalapak, Pemerintah Singapura Punya Porsi BUKA 11 Persen
- Pemerintah Singapura telah melakukan pembelian sebanyak 1.600.797.400 lembar saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada masa IPO.
Korporasi
JAKARTA – Pemerintah Singapura telah melakukan pembelian sebanyak 1.600.797.400 lembar saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada masa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan harga Rp850 per lembar. Nilai transaksi itu setara dengan Rp1,36 triliun.
Dengan catatan tersebut, pemerintah Singapura resmi mengempit 11% saham emiten unicorn e-commerce tersebut pasca-IPO. Pemerintah Singapura diwakili oleh GIC Pte. Ltd dan Archipelago Investment Pte. Ltd. sebagai pemegang saham BUKA.
“Transaksi dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2021. GIC dan Archipelago memegang saham untuk kepentingan Pemerintah Singapuradan Otoritas Keuangan Singapura yang merupakan pemilik manfaat dari saham,” seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa, 10 Agustus 2021.
- Indika Energy Lepas Seluruh Sahamnya di Mitrabara Senilai Rp594,08 Miliar
- Muncul di Rights Issue BBYB, Stafsus Nadiem Makarim Jadi Komisaris Bank Neo Commerce
- Rasio Kredit Bermasalah BRI Memburuk, Segmen Mikro Paling Banyak Menyumbang
Rinciannya, sebanyak 1.355.112.200 lembar saham yang mewakili 1,32% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dalam rekening GIC, The Northern Trust Company S/A Government of Singapore akan mewakili pemerintah Singapura.
Kemudian, sekitar 9.736.593.677 saham yang mewakili 9,45% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dalam rekening The Northern Trust Company S/A Archipelago Investment Pte. Ltd juga akan mewakili pemerintah Singapura.
Lalu, sisanya sejumlah 245.685.200 lembar saham yang mewakili 0,24% dari modal disetor dan ditempatkan Bukalapak dalam rekening GIC Private Limited S/A MAS, akan mewakili Otoritas Keuangan Singapura.
Dalam prospektus ringkasnya beberapa waktu lalu, Bukalapak mengumumkan daftar nama pemegang saham perseroan. Nama Archipelago tercatat memiliki 12,6% saham BUKA sebelum IPO. Sedangkan, kepemilikan sahamnya diperkirakan akan terdilusi menjadi 9,45% setelah penawaran umum.