Bos AI di Google Peringatkan Kecerdasan Buatan Selevel Manusia Akan Hadir Beberapa Tahun Lagi
- Kepala divisi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Google, DeepMind memperkirakan bahwa AI selevel manusia mungkin hanya beberapa tahun lagi.
Tekno
JAKARTA - Kepala divisi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Google, DeepMind memperkirakan bahwa AI selevel manusia mungkin hanya beberapa tahun lagi.
Prediksi dari Demis Hassabis tersebut memperkirakan kedatangan kecerdasan umum buatan (AGI), sistem yang dapat berpikir dengan cara yang mirip dari manusia tapi lebih unggul jauh lebih awal daripada prediksi sebelumnya. Hal ini karena yang lain berspekulasi bahwa teknologi tersebut mungkin akan datang beberapa dekade lagi.
“Kemajuan dalam beberapa tahun terakhir sangat luar biasa. Saya tidak melihat alasan mengapa kemajuan itu akan melambat. Saya pikir itu bahkan mungkin dipercepat. Jadi saya pikir kita bisa beberapa tahun lagi, mungkin dalam satu dekade lagi,” kata Hassabis di Future of Everything Festival minggu ini seperti yang dikutip dari laman The Independent pada 5 Mei 2023.
- Sering Dapat Prasangka Buruk Lantaran Hijabnya, Wanita Nigeria Ini Patahkan Steriotype
- Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023, Tumbuh 5,03 Persen
- Hadiri Konferensi Ekonomi di Turki, Pejabat Ukraina dan Rusia Malah Gelut
Demis Hassabis sendiri adalah salah satu dari beberapa tokoh terkemuka dalam industri AI yang bertujuan untuk mengembangkan suatu bentuk dari AGI sekaligus menciptakan perlindungan untuk mencegah teknologi tersebut merugikan umat manusia.
Menurut direktur riset Nando de Freitas menyatakan bahwa Gato AI dari DeepMind digambarkan sebagai ‘agen generalis’ yang diklaim memiliki kemampuan hampir menyaingi kecerdasan manusia dan bisa menyelesaikan berbagai tugas kompleks mulai dari menumpuk dialog hingga menulis puisi bahkan terlibat dalam dialog dengan cara yang mirip dengan chatbot ChatGPT dari OpenAi.
Peneliti DeepMind telah berbicara tentang risiko eksistensial yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan jika mencapai dan melampaui level manusia, dan telah mengusulkan solusi untuk mencegah AI tingkat lanjut menjadi lebih buruk.
- Konglomerat Sukanto Tanoto Rogoh Rp9,4 Triliun Beli Mal di Singapura
- 5 Kunci Bahagia Dengan Memanfaatkan Panca Indra
- Inilah 10 Ular Terbesar di Dunia
Oleh karena itu, DeepMind dalam makalah tahun 2016 yang berjudul 'Safely Interruptible Agents', menyarankan adanya sebuah "tombol merah besar" yang berfungsi sebagai tombol mati atau shut down untuk mencegah terjadinya tindakan yang berbahaya baik bagi agen atau untuk lingkungan.