Pesawat AirAsia Airbus A320 NEO
Korporasi

Bos AirAsia (CMPP) Ungkap Strategi Raup Laba di 2025, Siap Akhiri 5 Tahun Rugi

  • Emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memasang target ambisius untuk tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak kinerja keuangan yang masih berkutat dengan kerugian selama lima tahun terakhir.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memasang target ambisius untuk tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak kinerja keuangan yang masih berkutat dengan kerugian selama lima tahun terakhir. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada kuartal III-2024, AirAsia berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20%, dengan total pendapatan mencapai Rp5,91 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp4,93 triliun.

Selain pertumbuhan pendapatan, CMPP berhasil memangkas kerugian menjadi Rp596,58 miliar dari Rp874,20 miliar pada periode yang sama tahun lalu, dengan EBITDA meningkat signifikan hingga 331% menjadi Rp306 miliar.

Sementara itu, jika melihat kinerja keuangan AirAsia selama beberapa tahun terakhir, pendapatan dan kerugian AirAsia Indonesia mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Misalnya, pada 2020, pendapatan tercatat Rp1,61 triliun, yang menyebabkan kerugian perseroan mencapai Rp2,75 triliun. Pada 2021, pendapatan turun menjadi Rp626,0 miliar akibat pembatasan perjalanan, dengan kerugian bersih tercatat Rp2,35 triliun. 

Nah, pemulihan kinerja AirAsia mulai terlihat pada 2022 dengan pendapatan Rp3,78 triliun dan kerugian berkurang menjadi Rp1,65 triliun, lalu meningkat signifikan pada 2023 menjadi Rp6,62 triliun, dengan kerugian kembali menyusut menjadi Rp1,08 triliun.

Berkaca dari tren kinerja yang membaik, Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine dalam paparan public pada Rabu, 11 Desember 2024, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi supaya perseroan memperoleh laba di tahun buku 2025. 

Ia bilang tahun ini telah terjadi tanda-tanda pemulihan kinerja bisnis selepas badai yang menimpa industri penerbangan saat pandemi Covid-19. "Pada kuartal III-2024, terjadi peningkatan performa pemulihan pasca Covid-19. Hal ini juga seiring dengan peningkatan kapasitas hingga keterisian penumpang," katanya. 

Pada keseluruhan tahun ini, Veranita optimistis kinerja keuangan akan menjadi lebih baik lagi karena perseroan sudah melakukan langkah-langkah optimal dengan maksimalisasi keterisian. "Ini adalah komposisi yang jauh lebih baik dari periode sebelumnya, jadi kami percaya diri," tutur Veranita. 

Adapun, sejumlah langkah akan dilakukan oleh CMPP untuk membalikkan posisi rugi menjadi laba pada 2025. CMPP menargetkan tingkat keterisian kursi lebih dari 88%, ketepatan waktu (OTP) lebih 85%, Indikator Kepuasan Pelanggan (NPS) lebih dari 60, dan kapasitas kursi meningkat lebih dari 9%.

Selain itu, CMPP memproyeksikan kontribusi rute Internasional meningkat menjadi 79% dan kontribusi peningkatan rute domestik sebesar 21% pada 2025 . Lalu, jumlah penumpang diproyeksikan meningkat lebih dari 10% pada 2025, dibandingkan dengan proyeksi 2024.

Seiring dengan target tersebut, terdapat fokus utama perseroan, misalnya memperkuat pangsa pasar internasional dengan tetap mempertahankan jaringan domestik yang kokoh. Kemudian, mengalihkan kapasitas dari rute dengan profitabilitas rendah ke rute dengan potensi profitabilitas tinggi. 

Lalu, memperluas jangkauan pasar di luar pasar inti ASEAN ke negara-negara baru serta menargetkan pertumbuhan segmen penumpang yang belum tergarap. CMPP pun meningkatkan jumlah koneksi fly-thru untuk penumpang internasional, dengan memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan. 

Selain itu, AirAsia juga melancarkan penetrasi ke tiga negara baru yakni India, China, dan Taiwan melalui peluncuran tujuh rute internasional baru untuk meningkatkan daya saing, mengurangi risiko, serta meningkatkan pendapatan. 

Pada tahun depan, AirAsia pun memusatkan operasional armada di Bali untuk mendukung penguatan pasar di India, China, dan Australia. Kemudian, terdapat rencana strategis yang akan dijalankan AirAsia tahun depan, di antaranya memperluas operasional sehingga mencapai pertumbuhan profitabilitas melampaui periode sebelum Covid-19. 

CMPP juga disebut akan mengakselerasi pertumbuhan pasar internasional dengan memperluas basis penumpang internasional. Lalu, emiten ini juga memprioritaskan ekspansi di hub utama Jakarta dan Bali sebagai hub dengan permintaan domestik dan internasional tertinggi. 

Selain itu, meningkatkan keandalan operasional dan memaksimalkan utilisasi armada untuk mencapai efisiensi biaya per kursi per kilometer (cost of available seat kilometer/CASK) yang lebih baik.