Bos BCA Hibahkan 8 Juta Saham Senilai Rp74 M ke Anak
- Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menghibahkan 8 juta saham senilai Rp74 miliar kepada kedua orang anaknya yakni Enrica Ariestia PS dan Elizabeth Ariestia MS.
Bursa Saham
JAKARTA—Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menghibahkan 8 juta saham senilai Rp74 miliar kepada kedua orang anaknya yakni Enrica Ariestia PS dan Elizabeth Ariestia MS. Keduanya mendapatkan masing-masing 4 juta saham atau sebesar Rp37 miliar.
Kepala Sub Divisi BCA Linda Chandrawati mengatakan proses transaksi saham perusahaan dengan kode emiten BBCA itu sudah tuntas Jumat 18 Agustus 2023. Harga per lembar saham diketahui Rp9.250. “Tujuan transaksi hibah ke anak,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 21 Agustus 2023.
Penuntasan transaksi tersebut membuat tabungan saham Jahja mengerucut signifikan. Jumlah sahamnya menjadi 32,81 juta lembar alias sekitar 0,027%. Angka itu berkurang sekitar 0,006% dari sebelum transaksi dengan donasi sekitar 40,81 juta lembar atau 0,033%.
- ESG: Gambaran Umum, Indikator dan Ruang Lingkup ESG (Part 1)
- ESG: Gambaran Umum, Indikator dan Ruang Lingkup ESG (Part 2 - Habis)
- Tidur Siang Berdampak Pada Perkembangan Kognitif Anak, Ini Penjelasannya!
Saham BBCA ditutup melemah 50 poin atau minus 0,54 persen ke posisi Rp9.250 per lembar pada perdagangan Jumat. Secara year to date, saham BBCA menguat 700 poin atau 8,19%. Saham BBCA pada perdagangan year to date masuk sebagai salah satu saham yang paling banyak diburu asing dengan akumulasi Rp3,5 triliun. Adapun kapitalisasi saham BCA mencapai Rp1.134,13 triliun.
Per Juli 2023, pemegang saham BCA antara lain PT Dwimuria Investama sebanyak 67,72 miliar saham atau 54,94%. Kemudian Robert Budi Hartono sebanyak 28,13 juta saham atau 0,023%, Bambang Hartono sebanyak 27,02 juta saham atau 0,022%. Ada pula pihak afiliasi pengendali 3,02 miliar saham atau 2,455%, dan masyarakat non warkat sebanyak 52,26 miliar saham atau 42,399%.
Lebih lanjut, BCA diprediksi kembali mencetak pertumbuhan laba bersih double digit pada 2023. Pada tahun sebelumnya, BCA mencetak pertumbuhan laba bersih 29,6% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp40,7 triliun seiring dengan meningkatnya jumlah penyaluran kredit pascapandemi.
- Jakarta Kota dengan Polusi Terburuk, Mobil Listrik Jadi Solusi Strategis
- Dari Gucci Hingga Louis Vuitton, Inilah 3 Perusahaan Di Balik Kesuksesan Merek Mewah Dunia
- Baru Dapat Ijin OJK, BNI Ventures Catat Laba Bersih Rp1,9 Miliar
Pertumbuhan yang impresif itu dibukukan oleh perseroan seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia setelah COVID-19 menghantam sejumlah sektor. Investment Analyst Stockbit Academy Rahmanto Tyas Raharja mengungkapkan dengan berbagai risiko bagi industri perbankan saat ini, BCA dapat mencetak pertumbuhan laba bersih di atas 20%.
Hal ini seperti yang tercatat pada tahun lalu seiring dengan bank-bank berkapitalisasi pasar terbesar lainnya. "Konsensus analis memperkirakan perbankan untuk kembali memecahkan rekor laba bersih tahunan all time high dengan memperkirakan pertumbuhan laba bersih double digit secara yoy," kata Rahmanto melalui riset yang dibagikan kepada wartawan belum lam aini.
Rahmanto memperkirakan BCA bisa membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 14,4% yoy atau mencapai Rp40,8 triliun. Walaupun pertumbuhannya diperkirakan menurun dibanding 2022 karena risiko-risiko makroekonomi baik di skala global maupun domestik, BCA diproyeksikan bisa mencapai pertumbuhan double digit tersebut.