<p>Ilustrasi merger Gojek dan Tokopedia / Repro</p>
Pasar Modal

Bos BEI Sebut GoTo Telah Penuhi Aturan Free Float, Begini Rinciannya

  • Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa GoTo telah memenuhi aturan jumlah saham free float berdasarkan ketentuan III.2.6.3 Peraturan No. I-A.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA - Emiten raksasa teknologi asal Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) disebut telah memenuhi aturan minimum free float saham sebesar 10%. Padahal, saham yang dilepas ke publik tidak sampai 4%.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa GoTo telah memenuhi aturan jumlah saham free float berdasarkan ketentuan III.2.6.3 Peraturan No. I-A. Perseroan memenuhi aturan tersebut melalui dua skema.

Pertama lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan persentase saham yang dilepas sebanyak 3,43% dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum. Hal ini berdasarkan prospektus terbaru yang disampaikan perseroan melalui surat kabar per tanggal 31 Maret 2022.

Selain itu, lanjut Nyoman, penghitungan saham free float juga diikuti oleh beberapa kriteria jenis pemegang saham free float, selain pelepasan saham melalui penawaran umum perdana. Hal ini berdasarkan komposisi pemegang saham pre-IPO dan merujuk pada Peraturan Bursa No. I -A butir I.22 mengenai kriteria jenis pemegang saham free float.

Beberapa di antara saham yang dimiliki pemegang saham perseroan dengan kepemilikan dibawah 5% dan tidak termasuk selain saham yang dimiliki pengendali dan afiliasi dari perusahaan. Kemudian, bukan dimiliki oleh direksi dan dewan komisaris serta bukan saham treasuri perseroan.

“Dengan demikian komposisi free float perseroan mewakili 66,51 persen dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum,” paparnya kepada wartawan, Kamis malam, 31 Maret 2022.

Sebelumnya, perusahaan dengan status decacorn ini telah mendapatkan persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melantai di BEI.

Nilai penawaran umum perdana saham dan penjatahan lebih yang ditawarkan kepada investor adalah sebesar Rp15,8 triliun atau setara dengan US$1,1 miliar. Ini menjadikan IPO GoTo sebagai IPO terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 ini.

Harga IPO telah ditetapkan pada batas atas di kisaran harga Rp338 per lembar saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp400,3 triliun atau sekitar US$28 miliar.

GoTo sendiri menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham treasuri (untuk opsi penjatahan lebih). Masa penawaran umum akan berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dijadwalkan pada 11 April 2022.