<p>Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual, Kamis, 18 Februari 2021/ Tangkapan layar TrenAsia.com</p>
Industri

Bos BI ke Bank Swasta: Ayo Segera Turunkan Bunga Kredit

  • Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyentil direksi seluruh perbankan Indonesia untuk menurunkan suku bunga kredit.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali menyentil direksi perbankan Indonesia untuk menurunkan suku bunga kredit.

Perry menyebut perbankan Indonesia belum agresif dalam merespons kebijakan BI dalam meningkatkan kredit. Suku bunga kredit yang kompetitif dapat memberi stimulus kredit dunia usaha agar mampu tumbuh 4,3% sampai 5,3% pada 2021.

“Suku bunga turun, likuiditas dikendorkan, berbagai upaya upaya kita kendorkan. Itu langkahnya adalah mendorong permintaan kredit,” kata Perry dalam Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis 25 Maret 2021.

Menurut Perry, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang meliputi BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN mendapat tercatat telah menurunkan suku bunga dasar kreditnya secara agresif per Maret 2021 ini. Sementara BCA menjadi satu-satunya bank swasta yang telah memberikan penurunan suku bunga kredit yang agresif.

“Ayo bank-bank yang lain segera turunkan kredit supaya juga kreditnya naik,” tambah Perry.

Bank sentral telah memicu kredit dengan menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 125 basis poin (bps) sejak Januari 2020 hingga Maret 2021. Penurunan itu secara simultan didorong usai BI mempertahankan BI7DRR di angka 3,5% pada 19 Maret 2021 silam.

Rapat Dewan Gubernur BI menetapkan BI7DRR sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Perry juga menyoroti rendahnya rasio intermediasi (RIM) perbankan. Hal ini menandakan perbankan yang memilih mengalirkan dananya kepada Surat Berharga Negara (SBN) atau ke BI daripada menyalurkannya kepada masyarakat.

“Kami mohon maaf kok rendah banget (RIM-nya)? Dorong kredit toh, jangan dibelikan SBN sama jangan simpen di BI,” pungkas Perry.