Bos BNI Pede Jaga Konsistensi Setoran Dividen ke Negara
- BNI proaktif terus mendukung pemerintah dengan memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui pembagian dividen yang menarik.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI menyatakan terus mendukung pemerintah dengan memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui pembagian dividen yang menarik.
Diketahui pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara hingga periode Oktober 2023 mencapai Rp2.240,1 triliun atau tumbuh 2,8% secara tahunan. Bila dirinci, sebanyak Rp74,1 triliun di antaranya didapatkan dari setoran dividen BUMN yang umumnya ditopang oleh himpunan bank milik negara (Himbara) yang termasuk BNI.
Menyikapi itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan bahwa perusahaan terus mempertahankan kinerja yang positif melalui transformasi dan perbaikan fundamental di BNI. Menurutnya, dengan kinerja yang baik diharapkan akan berdampak pada dividen yang diberikan kepada negara.
- Kendala Harga, Pemerintah Batal Impor Beras 1 Ton dari China
- Produksi Vale Indonesia (INCO) Tembus 17.953 Metrik Ton
- Kamboja Batal Bangun Pembangkit Listrik Batu Bara
“Kami bersyukur memiliki kemampuan untuk terus melakukan pembagian dividen yang atraktif. Pembagian dividen merupakan bagian dari upaya kami untuk membantu pemerintah sekaligus mengapresiasi para pemegang saham,” kata Royke dalam siaran pers, pada Rabu, 29 November 2023.
Sebagaimana telah dilaporkan, kata Royke, rasio pembayaran dividen BNI untuk tahun buku 2022 naik menjadi 40%, yaitu sebesar Rp4,39 triliun, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya 25% pada tahun buku 2021.
Royke menekankan bahwa kondisi keuangan BNI tetap sehat, dengan rasio kecukupan permodalan (CAR) mencapai 21,9% pada September 2023. Angka tersebut juga naik dari 18,9% tahun sebelumnya, jauh di atas batas minimum 13,8%.
Selain itu, kemampuan BNI dalam meningkatkan investasi dengan kenaikan anggaran belanja modal (Capital Expenditure) untuk tahun 2023 sebesar 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, kata Royke, ada juga rencana tambahan penyertaan modal pada beberapa perusahaan anak juga telah dimasukkan dalam rencana bisnis tahun ini.
“Dengan outlook pertumbuhan bisnis yang positif sebagai hasil dari strategi pertumbuhan yang prudent dan berkualitas, maka kami percaya laba akan terus menguat sehingga penguatan modal akan dapat terus terjadi secara organik,” jelas Royke.