Aktifitas pelayanan perbankan di salah satu cabang BSI kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
BUMN

Bos BSI Klaim Merger Bank Syariah BUMN Sukses

  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mengklaim penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu (merger) dari tiga bank yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah tersebut berhasil.

BUMN

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mengklaim penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu (merger) dari tiga bank yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah berhasil.

Hal ini diungkap oleh Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, padahal aksi merger perusahaan lain memiliki risiko gagal. Pasalnya hal yang sulit dilakukan saat menyatukan perusahaan adalah salah satunya menyelaraskan budaya setiap perusahaan tersebut.

"Merger hampir 70 persen sampai 75 persen di dunia itu gagal, yang sukses itu hanya 25 persen sampai 30 persen," kata Hery dalam Ngopi BUMN di Kantor BUMN Jakarta pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Hery mengatakan setelah proses merger, BSI membuktikan keberhasilannya masuk ke dalam top 10 perbankan nasional. Dari sisi aset, BSI saat ini berada dalam posisi ke 7 di antara bank-bank top 10 di Indonesia, yaitu Rp314 triliun per Juni 2023.

Namun dari sisi tabungan (saving), BSI memiliki sebesar Rp111 triliun dan juga di sisi pembiayaan BSI berada di peringkat ke 6 yaitu di angka mencapai Rp222 triliun. Kemudian consumer financing itu nomor 5 di angka Rp120 triliun.

Henry juga mengatakan ranking ini tidak hanya di lokal, efek dari merger pada cabang BSI ini menjadikan perusahaan masuk ke dalam jajaran nomor lima dengan cabang terbanyak di Indonesia yaitu 1.031 cabang dari data per 2021.

Merger juga berdampak terhadap jumlah nasabah yang signifikan. Sebelum merger jumlah nasabah hanya 14 juta. Namun setelah merger bertambah menjadi 19 juta nasabah.

Sekedar informasi, BSI mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,82 triliun pada semester pertama 2023. Perolehan laba BRIS naik 32,41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,13 triliun.

Pendapatan tersebut mengalami peningkatan 15,67% dari sebelumnya Rp9,78 triliun. Secara rinci, pendapatan dari penyaluran dana berasal dari pendapatan dari piutang Rp6,65 triliun, naik 12,46% dari sebelum Rp5,91 triliun.

Sebelumnya, BSI lahir dari gabungan dari beberapa bank syariah yang dimiliki Bank BUMN, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Bank-bank syariah tersebut kemudian bergabung pada 1 Februari 2021 sehingga menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI).

Penggabungan ini menyatukan kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik.